Bontang, PRANALA.CO – Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai tampil beda. Tak lagi hanya dikenal sebagai kota industri, wajah baru Bontang kini dikemas dalam bentuk visual: sebuah video promosi berdurasi singkat yang digarap Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Video ini bukan sekadar tayangan biasa. Ia digadang sebagai “kartu nama digital” untuk menarik investor agar melirik potensi kota di pesisir Kalimantan Timur ini. Fokusnya? UMKM, destinasi wisata, dan denyut ekonomi yang tak kalah menggeliat dari kota besar lainnya.
“Bontang ingin menyampaikan pesan: kami lebih dari sekadar cerobong pabrik. Ada kehidupan, ada peluang, dan ada semangat,” ujar Maulina Noor, Pranata Humas DPMPTSP Bontang, Rabu (23/4/2025).
Dalam video yang tengah diproduksi itu, Bontang tampil ramah namun dinamis. Kamera menyusuri rimbunnya Mangrove Park Saleba yang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Kutai. Kemudian beralih ke hamparan hijau Mangrove Berbas Pantai yang mulai dilirik sebagai destinasi ekowisata.
Tak hanya wisata, geliat ekonomi warga juga dipamerkan. UMKM seperti Ido Niaga—yang menjual cendera mata khas Kalimantan—ikut ambil bagian, menunjukkan bahwa kreativitas lokal punya tempat dan punya pasar.
“Ini bukan video yang hanya memamerkan gedung atau jalan tol. Kami ingin tunjukkan aktivitas, interaksi, dan kehidupan yang nyata,” kata Maulina.
Pusat perbelanjaan seperti Bontang City Mall, kehadiran jaringan restoran nasional, serta dua pasar tradisional (Pasar Citra Mas dan Pasar Taman Telihan) turut dimunculkan. Begitu pula simpul logistik seperti Terminal Bontang dan Pelabuhan Loktuan, yang menjadi tulang punggung pengiriman barang dan mobilitas orang.
Bontang juga tak melupakan wajah inklusifnya. Masjid Terapung, Gereja Katolik Santo Yosef, hingga taman rekreasi dan fasilitas umum ditampilkan sebagai simbol kota yang terbuka bagi siapa saja.
Gedung-gedung pemerintahan dan fasilitas kesehatan seperti RSUD Taman Husada turut masuk dalam bingkai, menegaskan bahwa pelayanan publik tak tertinggal dari geliat ekonominya.
Video ini akan menjadi alat promosi resmi Pemerintah Kota untuk forum investasi, pameran, hingga media sosial. Harapannya sederhana, namun besar: membuat Bontang tak hanya dikunjungi, tapi juga diinvestasikan.
“Bontang bukan sekadar kota tujuan kerja. Ini kota untuk tumbuh, untuk berinvestasi, dan untuk bermimpi,” pungkas Maulina. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post