SAMARINDA – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur merespons cepat laporan masyarakat mengenai keberadaan orangutan di area pertambangan Kabupaten Kutai Timur. Tim langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan memastikan kondisi satwa dilindungi tersebut.
“Kami senantiasa merespons cepat setiap laporan yang masuk dari masyarakat terkait keberadaan satwa yang dilindungi. Tim kami gerak cepat ke area tambang di Kabupaten Kutai Timur,” ujar Kepala BKSDA Kaltim, Ari Wibawanto, Jumat (7/2/2025).
Menurutnya, pencarian masih berlangsung karena orangutan cenderung berpindah-pindah. Selain area tambang, BKSDA Kaltim juga memantau keberadaan orangutan di wilayah perkebunan yang berpotensi menjadi habitat sementara bagi satwa tersebut.
Berdasarkan data terbaru, orangutan banyak ditemukan di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Jika tim berhasil menemukan satwa tersebut, pemeriksaan kesehatan akan dilakukan terlebih dahulu. Jika kondisinya sehat, orangutan akan dilepasliarkan kembali ke habitatnya di kawasan hutan Busang dan Muara Wahau.
Guna memperkuat upaya konservasi, BKSDA Kaltim juga telah menggelar diskusi kelompok terpumpun (FGD) bersama penggiat konservasi orangutan. FGD ini bertujuan untuk berbagi pengalaman serta merumuskan strategi yang lebih efektif dalam melindungi orangutan dan habitatnya.
Ari Wibawanto menegaskan bahwa orangutan bukan sekadar simbol kekayaan alam Indonesia, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
“Pelestarian orangutan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, perhatian publik tertuju pada sebuah video viral di media sosial yang diunggah oleh akun Instagram @cretivox. Video tersebut memperlihatkan seekor orangutan yang terlihat kebingungan saat berjalan di area konsesi pertambangan, yang diduga berada di Kutai Timur.
Unggahan ini langsung menuai banyak komentar warganet yang menyoroti nasib satwa liar tersebut. “Kasihan banget,” tulis akun @ara-alvina dalam kolom komentar.
Beberapa warganet bahkan menandai akun Presiden Prabowo Subianto dan Partai Gerindra, meminta perhatian lebih terhadap perlindungan satwa liar dan kelestarian hutan Kalimantan. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post