Jakarta, PRANALA.CO – Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin industri yang berkomitmen pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Setiap langkah bisnisnya, perusahaan yang dikenal dengan inovasi di sektor pupuk dan petrokimia ini tidak hanya mengukur kesuksesan dari sisi ekonomi, tetapi juga melalui dampak positif terhadap lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan penerapan tata kelola yang baik.
“Keberhasilan kami bukan hanya dilihat dari angka-angka ekonomi, tetapi bagaimana kami bisa memberikan manfaat yang nyata bagi lingkungan dan masyarakat, serta menjalankan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan beretika,” ujar Propan Weber Suhardiyatno, Senior Vice President (SVP) Pengembangan Pupuk Kaltim, dalam Kelas Jurnalis ESG di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Pupuk Kaltim telah menyiapkan dua peta jalan strategis untuk memastikan komitmen ESG-nya terwujud. Yang pertama adalah roadmap dekarbonisasi, dengan target pengurangan emisi sebesar 32% pada tahun 2030. Kedua, roadmap Corporate Social Responsibility (CSR) yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menjadi landasan bagi berbagai program sosial perusahaan.
Sebagai bagian dari visi besar untuk menjadi pelopor dalam transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia, Pupuk Kaltim telah membentuk Tim ESG yang bertugas memastikan prinsip-prinsip ESG diterapkan secara konsisten di seluruh lini bisnis perusahaan.
“Perusahaan kami juga secara rutin melakukan evaluasi melalui ESG Risk Rating Assessment yang dilakukan oleh Sustainalytics, dan kami bangga mendapatkan peringkat tiga terbaik dari 81 perusahaan di sub-sektor Agricultural Chemical pada 2024,” jelas Propan.
Dalam upaya mendukung agenda transformasi hijau, Pupuk Kaltim mengembangkan beberapa proyek strategis yang berfokus pada keberlanjutan. Salah satunya adalah pembangunan pabrik soda ash yang mengusung konsep ekonomi sirkular, yang diharapkan dapat menyerap 174.000 ton karbon dioksida (CO₂) per tahun. Tak hanya itu, perusahaan juga melakukan revamping pada Pabrik Ammonia PKT 2, guna mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan efisiensi bahan baku.
Selain itu, Pupuk Kaltim terus berinovasi dalam pengembangan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan, seperti clean ammonia. Perusahaan juga tengah mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap, dengan target pengurangan emisi CO₂ sebanyak 9.000 ton pada 2030, serta penggunaan kendaraan listrik yang diproyeksikan menurunkan emisi CO₂ hingga 110 ton pada tahun yang sama.
Tidak kalah penting, Pupuk Kaltim meluncurkan program co-firing boiler batubara dengan biomassa sawit yang diperkirakan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 59.000 ton CO₂ pada 2030 melalui substitusi biomassa.
Pupuk Kaltim tidak hanya berbicara soal komitmen, tetapi juga mengambil langkah nyata untuk pelestarian lingkungan. Salah satunya adalah program konservasi mangrove, dengan lebih dari 551.617 bibit yang telah ditanam hingga April 2025.
Selain itu, perusahaan ini juga melaksanakan program konservasi terumbu karang, yang mencatatkan 8.683 terumbu karang ditanam hingga tahun 2025.
Selain menjaga lingkungan, Pupuk Kaltim aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Program Makmur menjadi salah satu contoh konkret perusahaan dalam memberikan pendampingan kepada petani. Hingga April 2025, sebanyak 42.027 petani yang mengelola 100.819 hektare lahan telah mendapatkan dukungan intensif.
Tak hanya itu, Pupuk Kaltim juga melibatkan karyawannya dalam berbagai kegiatan sosial melalui Employee Volunteering Initiation (Evolution). Sejak diluncurkan, 2.190 karyawan telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan dan sosial, termasuk dalam penanaman mangrove.
Komitmen pada Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Pupuk Kaltim juga terus memperkuat tata kelola perusahaan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Dalam hal ini, perusahaan menunjukkan kepemimpinan yang berpengalaman, kepatuhan penuh terhadap pelaporan LHKPN, serta pengelolaan risiko yang solid melalui sistem yang terintegrasi.
Komitmen Pupuk Kaltim dalam penerapan prinsip ESG juga mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Jalal, Ketua Dewan Penasihat Social Investment Indonesia, memberikan penilaian positif terhadap perusahaan.
Menurutnya, komitmen Pupuk Kaltim dalam melaksanakan ESG sangat terlihat, salah satunya melalui keberhasilan meraih posisi teratas dalam penilaian ESG Risk Rating oleh Sustainalytics, lembaga pemeringkat ESG terpercaya di dunia.
“Ini adalah pencapaian yang luar biasa, mengingat peringkat risiko ESG Pupuk Kaltim lebih baik daripada beberapa produsen pupuk dunia lainnya,” ungkap Jalal. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post