Jakarta, PRANALA.CO — PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersiap menapaki babak baru. Perusahaan pupuk terbesar di Asia ini tengah menyiapkan langkah strategis untuk menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun, jalan menuju bursa masih menunggu aba-aba. Seperti disampaikan Senior Vice President (SVP) Pengembangan Pupuk Kaltim, Propan Weber, rencana IPO baru akan direalisasikan setelah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
“IPO adalah salah satu alternatif pendanaan selain ekuitas internal. Namun, untuk corporate action seperti ini, kami sepenuhnya menunggu instruksi dari para pemegang saham,” ujar Propan kepada di sela acara “Kelas ESG Jurnalis” di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Propan bilang, meski sudah melakukan berbagai persiapan teknis, jadwal pasti IPO belum dapat dipastikan. “Instrumen sudah kami siapkan, tinggal menyesuaikan dengan arahan Menteri BUMN dan kondisi pasar saham,” tambahnya.
Serupa, Communication Corporate Pupuk Kaltim, Anggono Wijaya. Menurutnya, dari sisi kesiapan teknis, Pupuk Kaltim sebenarnya sudah tinggal menunggu komando. “Namun sebagai perusahaan pelat merah, kami tentu harus mematuhi mekanisme dan keputusan dari Kementerian BUMN,” jelas Anggono.
Tidak hanya soal waktu dan nilai perusahaan, keputusan IPO Pupuk Kaltim juga mempertimbangkan arah transformasi besar-besaran yang tengah dijalankan perusahaan.
Sebagai informasi, Pupuk Kaltim berdiri sejak 7 Desember 1977 dan kini menjadi salah satu pilar utama PT Pupuk Indonesia (Persero). Kepemilikan saham Pupuk Kaltim mayoritas dipegang oleh Pupuk Indonesia sebesar 99,99 persen, sementara sisanya dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Hari Tua (YKHT) Pupuk Kaltim.
Saat ini, Pupuk Kaltim mengoperasikan 13 pabrik berteknologi mutakhir: lima pabrik amoniak dengan kapasitas 2,74 juta ton per tahun, lima pabrik urea berkapasitas 3,43 juta ton per tahun, serta tiga pabrik NPK berkapasitas 300 ribu ton per tahun.
Perusahaan ini juga memiliki fasilitas pendukung seperti boiler batu bara, enam gudang berkapasitas total 315 ribu ton, enam dermaga besar, tiga tangki amoniak, serta laboratorium bersertifikasi internasional. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post