Samarinda, PRANALA.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tidak tinggal diam dalam menanggapi maraknya praktik pertambangan ilegal yang merusak lingkungan. Dalam upaya untuk menanggulangi masalah ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim membuka layanan hotline pengaduan bagi masyarakat yang menemukan aktivitas tambang ilegal di daerah mereka.
Langkah tegas ini disampaikan Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto, yang diwakili oleh Kepala Bidang Mineral dan Batubara, Achmad Prannata, atau yang lebih akrab disapa Nata.
“Hotline ini kami buka sebagai langkah respons cepat terhadap keresahan masyarakat terkait dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh tambang ilegal,” ujar Nata.
Nomor hotline pengaduan yang bisa dihubungi adalah 0851-8337-5390. Masyarakat Kaltim yang menemukan aktivitas pertambangan tanpa izin, baik di kawasan hutan lindung, ruang terbuka hijau, atau area perlindungan lainnya, bisa langsung melaporkan kejadian tersebut melalui layanan ini.
“Ini bentuk keterbukaan kami kepada masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa setiap aktivitas pertambangan yang merusak lingkungan dapat segera kami ketahui dan tindak lanjuti,” tegas Nata dengan penuh keyakinan.
Dinas ESDM Kaltim menjamin keamanan bagi setiap pelapor yang akan tetap anonim. Yang terpenting, laporan yang masuk harus dilengkapi dengan data pendukung seperti foto, video, dan informasi lokasi yang jelas.
Setiap laporan akan diverifikasi tim ESDM Kaltim, dan apabila ditemukan indikasi pelanggaran, koordinasi dengan aparat penegak hukum akan segera dilakukan untuk penindakan lebih lanjut.
Langkah ini bukan hanya sekadar tindakan administratif, namun sebuah komitmen nyata dari pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan Kalimantan Timur, sekaligus menegakkan hukum terhadap praktik pertambangan ilegal yang sering kali beroperasi secara sembunyi-sembunyi.
“Ini adalah sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama memberantas tambang ilegal. Kami ingin agar laporan dari masyarakat bisa lebih cepat ditindaklanjuti dan direspons secara efektif,” tambah Nata. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post