PRANALA.CO, Samarinda – Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur (Kaltim) pada Desember 2024 tercatat sebesar 145,35, mengalami kenaikan sebesar 1,93 persen dibandingkan dengan NTP pada bulan sebelumnya, yang sebesar 142,59. Kenaikan ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi ekonomi bagi para petani di wilayah tersebut.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, dalam keterangan resminya mengungkapkan bahwa peningkatan NTP kali ini dipicu oleh kenaikan yang lebih besar pada indeks harga yang diterima petani dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani.
Pada Desember 2024, terdapat tiga subsektor yang mengalami kenaikan signifikan dalam NTP, yakni subsektor hortikultura yang naik sebesar 2,06 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat yang melonjak sebesar 3,26 persen, dan subsektor peternakan yang mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen. Peningkatan ini didorong oleh harga jual produk pertanian yang lebih baik, sementara harga-harga yang dibayar petani, seperti biaya input dan operasional, tidak meningkat sebesar harga yang diterima.
Namun, ada dua subsektor yang mengalami penurunan NTP pada periode yang sama, yaitu subsektor tanaman pangan yang turun sebesar 0,81 persen dan subsektor perikanan yang mengalami penurunan sebesar 0,39 persen.
Selain NTP, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada Desember 2024 juga mengalami peningkatan, tercatat mencapai 150,80, naik sebesar 2,36 persen dibandingkan dengan NTUP pada November 2024 yang tercatat sebesar 147,32. Kenaikan NTUP ini menunjukkan adanya perbaikan daya beli rumah tangga petani, yang turut berkontribusi terhadap kesejahteraan mereka.
Tiga subsektor yang mengalami kenaikan NTUP pada Desember 2024 adalah subsektor hortikultura yang naik 2,60 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat yang meningkat sebesar 3,67 persen, dan subsektor peternakan yang naik 1,10 persen. Sebaliknya, subsektor tanaman pangan dan perikanan mengalami penurunan NTUP masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,03 persen.
Peningkatan NTP dan NTUP di Kaltim ini menjadi indikasi positif bagi sektor pertanian di daerah tersebut, meskipun ada tantangan di beberapa subsektor. BPS Kaltim berharap tren positif ini dapat berlanjut pada tahun 2025, didorong oleh kebijakan yang mendukung sektor pertanian dan keberlanjutan usaha tani di daerah. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post