pranala.co – Jajaran Komisi III DPRD Bontang mendorong Tim Percepatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pemkot, agar menjalankan program-program yang berkaitan penyediaan air bersih. Sebab diketahui, kondisi air bawah tanah Bontang semakin tahun, semakin terancam krisis.
“Ini butuh keseriusan untuk terus ditindaklanjuti. Karena kalau tidak, bisa mati suri,” kata Yassier Arafat, Anggota Komisi III DPRD Bontang usai rapat kerja di kantornya, Senin (29/8/2022).
Namun dalam rapat tersebut, pihaknya menyayangkan tidak dihadiri Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait ataupun pejabat asisten di jajaran Pemkot Bontang. Yang dihadirkan hanya perwakilan. Untuk itu di rapat berikutnya, Komisi III tidak ingin hal itu terjadi kembali.
“Ini butuh keseriusan bersama. Jadi yang datang harus yang bisa mengambil kebijakan,” sebut politisi Golkar ini.
Diketahui, sejauh ini masih ada tiga alternatif untuk menggantikan ketersediaan air baku bawah tanah di Kota Taman. Antara lain pemanfaatan air bekas tambang (eks void) milik PT Indominco, Bendungan Marang Kayu, Bendali Suka Rahmat, dan Waduk Kanaan.
Berdasarkan kajian, lanjut Yassier, pemanfaatan eks void masih menjadi alternatif paling cepat untuk direalisasikan dibandingkan opsi yang lain. Hal inilah yang coba didorong kepada tim percepatan agar bisa cepat terealisasi.
Apalagi Direktur Perumda Tirta Taman, Suramin pernah memaparkan, berdasarkan rencana rancangan aksi (action plan), SPAM eks void baru bisa dimanfaatkan 2025 mendatang dengan berbagai tahapan. Namun rencana itu bisa lebih cepat terealisasi jika tim percepatan bekerja lebih serius.
Diketahui, saat ini Bontang mengalami defisit air baku sebesar 218,99 liter per detik. Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, membuat defisit air akan semakin meningkat jika tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih yang mencukupi. (ADS)
Cek berita dan artikel yang lain di google news
Discussion about this post