pranala.co – Komisi III DPRD Bontang menggelar inspeksi mendadak (Sidak) Kapal Binaiya, Senin (25/7/2022) malam.
Sidak tersebut dimaksudkan untuk memastikan kapasitas maksimal penumpang yang diangkut Kapal Binaiya dari Bontang menuju Awerange-Makasar-Labuan Bajo-Bima-Bali.
“Kunjungan kami sebagai Komisi III untuk memastikan berapa kapasitas maksimal penumpang. Sebab banyak keluhan masyarakat yang tidak bisa diberangkatkan karena kehabisan tiket,” kata Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina.
Bahkan sangat miris, warga masyarakat atau calon penumpang yang datang dari wilayah yang cukup jauh rela menginap dibelabuhan berhari-hari namun hasilnya nihil, sehingga harus menunggu gelombang berikutnya.
“Ini kan kasihan, mereka datang dari jauh bawa anak istri tapi tidak bisa diberangkatkan karena kehabisan tiket. Untuk itu apakah bisa ditambah lagi untuk kapasitasnya,” tanya Amir Tosina.
Baca juga: DPMPTSP Bontang Alokasikan Anggaran Rp500 Juta untuk Penuhi PKS dengan Imigrasi
Menanggapi hal tersebut, Kapten Kapal Binaiya Ahmad mengatakan, dalam mengangkut penumpang pihaknya mengutamakan kenyamanan, keamanan dan keselamatan penumpang.
“Yang kami utamakan disini adalah kenyamanan, keamanan dan keselamatan penumpang. Kami bisa saja akut lebih jika rute kami hanya satu garis lurus,” ucap Ahmad.
Dia menerangkan, kapasitas penumpang dari Pelabuhan Loktuan Bontang yang diangkut Kapal Binaiya hanya 972 orang, sementara sisanya di peruntukan bagi penumpang di beberapa wilayah yang menjadi rute kapal lima dek tersebut.
“Sistemnya Multi Pot, yang artinya kapal ini berlabuh di pelabuhan lain akan ada lagi penumpang yang naik,” tuturnya.
Karena kerap kali membludaknya calon penumpang, Ahmad menyarankan menambah armada laut di Bontang dengan rute tertentu.
“Ini saran saya, jika calon penumpang terus membludak, KSOP, Pemerintah dan DPRD cobalah bersinergi untuk tambahan armada dengan rute Bontang-Mamuju- dan seterusnya,” tandasnya. (ADS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post