PT Bontang Migas dan Energi (BME) kembali bersumbangsih terhadap pendapatan daerah tahun ini. Namun besaran dividen yang disetor ke kas daerah menurun dibandingkan tahun lalu.
Jika 2022 Perseroda ini berhasil menyetor besaran dividen Rp 1,1 miliar, tahun ini hanya Rp 500 juta.
Dirut PT BME Siti Hamnah menerangkan sejatinya peningkatan usaha mengalami kenaikan di 2022 sebesar 12,5 persen.
Berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh kantor akuntan publik. Namun demikian BUMD tersebut harus menyisihkan dana cadangan hampir Rp 900 juta.
“Namun demikian kami tetap menjadikan penyetoran dividen ini sebagai kegiatan rutin tiap tahunnya,” terangnya.
Saat ini PT BME juga melakukan MoU dengan kejaksaan negeri Bontang. Sehingga setiap kegiatan perusahaan selalu dimonitor.
Penurunan jumlah dividen ini disebabkan meningkatnya nilai kurs rupiah. Terkait dengan sektor migas. “Ini tentunya berdampak bagi pendapatan yang diperoleh,” sebutnya.
Sementara Wali Kota Bontang Basri Rase tidak mempermasalahkan penurunan pemberian dividen ini. Apalagi status keuangan PT BME dinyatakan sehat.
Namun kecilnya dividen dipengaruhi upaya perusahaan untuk melakukan pengembangan usaha.
“Pengembangan usaha itu justru lebih baik. Supaya ada pos lain yang bisa menopang pendapatan usaha nantinya. Selain itu juga berpotensi untuk pembukaan lapangan kerja,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post