SAMARINDA – Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami lonjakan signifikan sepanjang 2024, dengan total transaksi mencapai Rp520 triliun. Angka ini meningkat drastis dibandingkan 2023 yang hanya mencatat transaksi senilai Rp3,2 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Budi Widihartanto, mengungkapkan bahwa penggunaan QRIS di Kaltim mencakup berbagai sektor usaha, mulai dari usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar, serta layanan publik.
“Lonjakan transaksi ini didorong oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap keamanan QRIS, serta upaya sosialisasi intensif mengenai manfaat dan kemudahan penggunaan QRIS,” ujar Budi di Samarinda, Jumat (28/2/2025).
Sepanjang 2024, total transaksi QRIS di Kaltim mencapai 70 juta transaksi, dengan 794.555 pengguna yang tersebar di 595.668 merchant. Sebagai perbandingan, pada 2023 jumlah transaksi hanya mencapai 20,1 juta transaksi dengan 725.877 pengguna di 478.415 merchant.
Menurut Budi, peningkatan jumlah pengguna QRIS dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sosialisasi yang dilakukan BI Kaltim melalui program edukasi di sekolah, pasar, serta berbagai festival, seperti Summer Fest Kalimantan Timur. Selain itu, BI juga menggencarkan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperluas jangkauan pembayaran nontunai di wilayah Kaltim.
“Kami terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pembayaran nontunai semakin mudah diakses oleh masyarakat,” tambahnya.
Faktor lain yang turut mendorong peningkatan penggunaan QRIS adalah pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang positif. Pada 2024, ekonomi Kaltim tercatat tumbuh sebesar 6,17 persen, dengan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,46 persen.
Dengan tren positif ini, BI Kaltim menargetkan peningkatan lebih lanjut dalam penggunaan QRIS pada 2025. Target yang dipasang mencakup peningkatan volume transaksi sebanyak 8 juta transaksi menjadi 78 juta transaksi, peningkatan jumlah pengguna sebanyak 36.743 orang, serta penambahan merchant sebanyak 38.522 unit.
“Melihat tren pertumbuhan yang ada, kami optimistis penggunaan QRIS akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang,” pungkas Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post