PRANALA.CO, Samarinda – Tiga dari delapan Perusahaan Daerah (Perusda) di Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini menghadapi masalah serius yang mengancam kelangsungan operasional mereka. Pemprov Kaltim mengungkapkan adanya kebutuhan mendesak untuk melakukan evaluasi komprehensif terhadap tata kelola dan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayah tersebut.
Kepala Bagian BUMD dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kaltim, Taufik, dalam keterangan resminya, Senin (30/12/2024), menyatakan bahwa hasil monitoring dan evaluasi rutin menunjukkan bahwa tiga Perusda – PT Agro Kaltim Utama (AKU), PT Ketenagalistrikan Kaltim, dan PT Sylva Kaltim Sejahtera (SKS) – memerlukan pembinaan khusus untuk memperbaiki kinerja mereka.
Taufik menjelaskan bahwa di balik layar ketiga perusahaan ini terdapat berbagai kendala yang saling berkelindan. Masalah mulai dari defisit fiskal, pengelolaan modal yang tidak optimal, hingga persoalan hukum yang melibatkan beberapa direksi.
“Modal yang diberikan Pemprov tidak dikelola dengan baik, khususnya pada PT AKU, yang saat ini bahkan menghadapi masalah hukum dengan direksinya,” kata Taufik.
Kondisi ini tentunya menjadi kendala besar bagi upaya peningkatan pendapatan daerah melalui sektor BUMD, yang diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Menanggapi situasi ini, Pemprov Kaltim berencana untuk memberikan suntikan dana segar sebesar Rp50 miliar pada tahun 2025. Namun, Taufik menyebutkan bahwa rencana tersebut masih tarik-ulur, mengingat pengelolaan modal yang buruk pada beberapa Perusda, terutama PT AKU.
“Suntikan modal masih memerlukan pertimbangan matang agar bisa memberikan dampak positif bagi perbaikan kinerja perusahaan,” jelasnya.
Pembinaan terhadap ketiga Perusda ini, menurut Taufik, akan disesuaikan dengan rencana kerja bisnis masing-masing perusahaan. Pemerintah Provinsi Kaltim juga akan menentukan langkah strategis untuk menyelesaikan masalah operasional dan keuangan yang dihadapi oleh masing-masing Perusda.
Meski menghadapi berbagai masalah, Taufik menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan final mengenai penutupan ketiga Perusda tersebut.
“Kami masih berupaya agar Perusda ini tetap eksis dan dapat berkontribusi terhadap pendapatan daerah,” ujarnya.
Pemprov Kaltim berharap langkah-langkah yang diambil dapat mengembalikan performa optimal Perusda, sehingga mereka dapat berperan sebagai motor penggerak pembangunan di Bumi Mulawarman.
Dengan upaya pembinaan yang tepat, diharapkan ketiga Perusda ini dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan kembali memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi daerah Kaltim. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post