BONTANG – Suasana duka menyelimuti keluarga AF (25) yang akrab disapa Daus. Seorang narapidana kasus narkoba yang mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Taman Husada Bontang, Kalimantan Timur.
Dia ditemukan dalam kondisi luka-luka setelah sempat menjalani masa hukuman di Lapas Kelas IIA Bontang. Kematian AF kini menjadi tanda tanya besar yang mengundang perhatian publik.
Hari Senin (10/3/2025) menjadi hari terakhir bagi AF. Ia dilaporkan meninggal dunia di rumah sakit setelah sebelumnya mengeluhkan sakit dan mendapatkan perawatan dari pihak lapas.
Namun, yang mengejutkan, tubuhnya ditemukan dengan luka-luka di beberapa bagian. Keluarganya pun tidak tinggal diam. Mereka melaporkan peristiwa ini ke Polres Bontang untuk mendapatkan kejelasan atas penyebab kematian AF.
Kasat Reskrim Polres Bontang, Iptu Hari Supranoto, membenarkan adanya laporan tersebut. “Saat kami terima laporan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia di RSUD Bontang,” ujar Hari, Selasa (11/3/2025).
Lebih lanjut, Hari menyebutkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kematian AF. Polisi akan menggali keterangan dari para saksi, termasuk petugas lapas.
“Memang ada luka-luka di beberapa titik tubuh korban, tetapi kami belum dapat menyimpulkan penyebab kematiannya karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi,” jelasnya.
Dari Sel Isolasi ke Rumah Sakit
Sebelum mengembuskan napas terakhir, AF diketahui sempat menjalani hukuman kurungan isolasi. Kepala Lapas Kelas IIA Bontang, Suranto, mengungkapkan bahwa AF adalah napi pindahan dari Rutan Samarinda yang menjalani vonis 17 tahun penjara karena terlibat kasus narkoba.
“Yang bersangkutan diasingkan dari blok kamar karena melakukan pelanggaran disiplin dengan menyelundupkan handphone dan diduga terlibat dalam penyelundupan narkoba di dalam lapas,” ujar Suranto.
Namun, di tengah masa isolasinya, kondisi kesehatan AF memburuk. Pada Minggu (9/3/2025) dini hari, ia mengeluhkan sesak napas hingga akhirnya dibawa ke klinik lapas. Melihat kondisinya semakin memburuk, pihak lapas merujuknya ke RSUD Bontang pada pukul 02.00 WITA. Sayangnya, empat jam berselang, AF dinyatakan meninggal dunia.
Menurut keterangan dokter, penyebab kematian AF diduga akibat asma dan gangguan paru-paru. Namun, luka-luka di tubuhnya tetap menjadi perhatian serius yang menimbulkan tanda tanya di benak keluarga dan publik.
“Kami sudah memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada. Jika ada ketidakpuasan dari pihak keluarga, kami menghormati dan siap mengikuti proses hukum yang berjalan,” tegas Suranto. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post