pranala.co, SAMARINDA – Musibah longsor membuat empat rumah di Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (9/6/2022) pagi. Jalan tersebut merupakan jalan poros Samarinda menuju Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Respon cepat pun dilakukan aparat gabungan baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Kapolsek Samarinda Kota beserta bhabinkamtibmas Polsek Samarinda Kota, dan anggota Babinsa, dengan mendatangi lokasi bencana alam tanah longsor tersebut.
BACA JUGA: Penjual Minyak Goreng di Balikpapan Dipantau, Harga Timpang dari Ketetapan Pemerintah
Hadir pula Camat Sambutan, anggota Tagana Kota Samarinda, anggota babinsa Koramil, Damkar Kota Samarinda, Relawan, Patroli Beat Samapta Polsek Samarinda Kota, warga sekitar, dan Lurah Sambutan.
“Awalnya Ibu Juraedah, korban longsor, sekitar pukul 06.00 Wita memberitahukan kepada Ketua RT 29, terjadi musibah tanah longsor di depan rumah dan mengakibatkan rumah ibu Juraedah miring ke depan,” ujar Ketua RT 29, Misdianto.
Akibat tanah longsor tersebut, setidaknya empat bangunan amblas. Empat bangunan itu terdiri dari 2 unit bangunan rumah tunggal panggung dan 2 pondok warung. Ada 3 Kepala Keluarga dengan 10 jiwa yang menghuni rumah tersebut.
Musibah tanah longsor itu juga menyebabkan 1 unit mobil dan 2 unit motor ikut terseret tanah longsor. Namun ketiga kendaraan milik warga itu dapat dievakuasi menggunakan truck crant kecil.
Dari keterangan tertulis Camat Sambutan, Yosua Laden, kejadian tanah longsor di dekat Pelita 4 ini tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
“Diperkirakan (korban) tidak ada. Ada 4 rumah dan harta benda yang terdampak. Saat ini Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda beseta jajaran sudah di lokasi untuk melakukan tindakan,” ujar Yosua Laden.
BACA JUGA: Sopir Truk Tragedi Maut Muara Rapak Balikpapan Gunakan SIM B2 Palsu
Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya tanah longsor tersebut. Akses jalan Sultan Sulaiman RT 29 Pelita 4 poros penghubung Samarinda Kota mepnuju Anggana terganggu.
Dampak dari tanah longsor itu mengakibatkan pompa IPA Sungai Kapih sementara Off karena pergerakan tanah di jalur poros Pelita 4/Pelita 5. [KS]
Discussion about this post