Bontang, PRANALA.CO – Aplikasinya sudah tersedia di Play Store. Fitur-fiturnya dibuat sesederhana mungkin. Bahkan bisa dibilang, cukup unggah berkas dari rumah—izin pun selesai.
Tapi apa artinya semua itu… kalau sinyal tak kunjung stabil?
Itu yang sedang dihadapi DPMPTSP Bontang. Di atas kertas, sistem perizinan digital yang mereka luncurkan sudah bisa dikatakan siap. Tapi di lapangan, banyak cerita tak semulus itu.
Febtri Manuk, seorang pejabat yang tak lelah menjelaskan, membuka semua dengan jujur.
“Secara sistem, kami tidak punya kendala berarti. Tapi yang namanya jaringan internet, apalagi soal kuota masyarakat. itu tantangan terbesar,” kata Jafung Ahli Madya Pranata Perizinan itu dalam sebuah podcast, Selasa (15/4/2025).
Ia tak menyalahkan siapa pun. Tak juga membela diri. Tapi ia tahu betul, sinyal lemah bisa mengubah pengalaman digital menjadi bencana frustrasi. Terutama bagi warga di pinggiran kota, yang bahkan untuk membuka WhatsApp pun kadang harus naik ke atap.
Maka DPMPTSP Bontang pun beradaptasi. Mereka tahu tidak semua warga familiar dengan aplikasi, atau bahkan dengan smartphone itu sendiri.
Solusinya? Sosialisasi.
“Bukan hanya lewat medsos. Kami juga ikut jadi narasumber di berbagai kegiatan, bahkan di acara OPD teknis dan perusahaan,” tutur Febtri.
Mereka aktif di Instagram, Facebook, TikTok—tempat yang kini bukan cuma ladang hiburan, tapi juga ladang edukasi. Dan kalau ada pemohon yang bilang, “fiturnya ribet”, itu langsung jadi bahan rapat. Sistem harus terus diperbaiki. Harus user-friendly, kata Febtri.
Karena bagi mereka, digitalisasi bukan cuma soal kecepatan. Ini soal keadilan. Soal inklusi. Soal memastikan bahwa semua orang bisa mengakses pelayanan publik, bukan hanya mereka yang paham teknologi.
Itulah kenapa DPMPTSP Bontang tidak pernah lelah membuka ruang dialog. Mendengarkan keluhan warga. Memperbaiki sistem. Menjawab tantangan. Bahkan jika tantangannya bernama sinyal lemah dan kuota menipis.
“Transformasi digital tidak boleh meninggalkan siapa pun,” kata Febtri. Kalimat yang terdengar seperti slogan, tapi diucapkan dengan kesungguhan nyata. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post