Bontang, PRANALA.CO — Kota Bontang memang tidak sebesar Surabaya atau Balikpapan. Tapi urusan lalu lintas dan parkir? Sama ruwetnya. Itulah sebabnya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang tak mau tinggal diam.
Plt Kepala Dishub, Zainuddin, kini merapatkan barisan. Polisi, Dinas PUPR, Satpol PP, kecamatan, kelurahan—semuanya diajak duduk semeja. Targetnya jelas: mewujudkan Bontang yang lebih tertib, aman, dan terang.
Ada beberapa agenda besar yang mulai digarap. Yang paling dekat? Penutupan sejumlah ruas jalan dan akses putar balik yang selama ini dinilai sebagai biang macet.
Contohnya simpang tiga RSUD Bontang yang sudah lama ditutup—penutupan itu akan diteruskan. Ditambah lagi, ada rencana penutupan akses putar balik di Jalan Soekarno Hatta–Jalan Pontianak serta di depan Bontang City Mall.
“Dinas PUPR sudah kami minta siapkan anggarannya. Untuk kawasan City Mall, itu tanggung jawab pengelola sesuai dokumen Andalalin,” kata Zainuddin.
Tak hanya soal arus lalu lintas. Parkir liar yang semakin marak juga jadi sorotan utama. Di SPBU Kilometer 3, kawasan Tanjung Laut, sampai Akawi—mobil-mobil sering parkir semaunya.
Itu sebabnya Dishub Bontang bakal melakukan penertiban menyeluruh. Tak cuma membongkar parkir liar, mereka juga sedang memetakan kantong-kantong parkir baru di tiap kelurahan. Harapannya, penataan ini bukan hanya menertibkan, tapi juga mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Penertiban tetap mengacu pada Perda dan Perwali. Tapi sebelum itu kami sosialisasikan dulu. Supaya tidak ada yang kaget,” ujar Zainuddin.
Menariknya, Dishub Bontang tak mau kerja sendiri. Mereka menggandeng kecamatan, kelurahan, bahkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Mekanisme kerja sama sedang disusun. Semua digerakkan agar parkir liar tak lagi jadi pemandangan harian.
Persoalan klasik lainnya yang turut jadi perhatian adalah penerangan jalan. Banyak lampu jalan, terutama yang bertenaga surya (solar cell), kini padam. Akibatnya, sejumlah ruas jalan gelap. Keluhan warga soal keamanan pun makin nyaring terdengar.
Dishub Bontang turun tangan. Pemetaan Penerangan Jalan Umum (PJU) sudah dimulai—dari median jalan yang pakai ornamen sampai tiang-tiang tunggal di pinggir gang.
“Usulan dari kelurahan kami tampung. Tapi tetap sesuai ketersediaan anggaran. Untuk penerangan di gang dan perumahan memang masih kewenangan Dinas Perkim. Ke depan, akan dialihkan ke kami,” jelas Zainuddin.
Rencana besar ini, kalau berjalan sesuai skenario, bukan hanya akan menertibkan kota. Tapi juga membuat Bontang—kota kecil dengan urusan besar—lebih bersinar. [ZI]
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post