BONTANG – Upaya Pemerintah Kota Bontang menarik investor menghadapi tantangan besar akibat keterbatasan anggaran. Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang, Karel, mengungkapkan minimnya dana membuat promosi potensi investasi sulit dilakukan secara maksimal.
“Kita mau promosi tapi tidak ada anggaran. Untuk sewa satu stan di event saja bisa mencapai Rp40 juta, belum termasuk biaya dekorasi yang hampir sama besarnya,” ujar Karel, Selasa (18/3/2025).
Menurutnya, expo menjadi sarana efektif untuk mengenalkan peluang investasi di Bontang. Namun, tanpa dukungan anggaran yang memadai, keikutsertaan dalam ajang tersebut menjadi terhambat. Bahkan, rencana pemasangan iklan di media nasional seperti Metro TV, Kompas TV, dan CNN Indonesia terpaksa ditunda.
Karel mengakui kondisi ini berdampak pada daya saing Bontang dibandingkan kota-kota lain yang memiliki anggaran promosi lebih besar. Dengan kemampuan finansial yang lebih baik, daerah lain dapat lebih agresif memasarkan potensi investasinya kepada calon investor.
“Kami sebenarnya ingin menampilkan peluang besar di Bontang, seperti proyek pembangunan pabrik soda ash yang strategis, tetapi dengan anggaran terbatas, kami hanya bisa mengandalkan promosi sederhana,” tambahnya.
Sebagai langkah alternatif, DPMPTSP Bontang kini memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk menyebarluaskan informasi investasi. Selain itu, pihaknya juga menggencarkan koordinasi dengan kementerian dan pemerintah provinsi agar peluang investasi di Bontang tetap mendapat perhatian.
“Kami terus berupaya melobi kementerian dan rekan-rekan di provinsi agar informasi tentang potensi Bontang bisa disampaikan secara luas. Meski anggaran terbatas, kami tidak akan berhenti mempromosikan investasi di kota ini,” tegas Karel.
Meski alami berbagai keterbatasan yang ada, DPMPTSP Bontang tetap berkomitmen mencari solusi kreatif guna menarik investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bontang. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post