pranala.co – Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris meminta, agar Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang terletak di dalam Kota Taman, khususnya di Tanjung Laut, agar juga mengakomodir pengisian solar untuk kendaraan dengan kapasitas besar.
Hal ini disuarakan lantaran adanya keluhan dari warga sekitar yang tidak bisa mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
“Mereka ini orang Bontang, tinggal di sekitar SPBU. Tetapi mengeluh tidak bisa mengisi (solar) kendaraannya. Mereka harus mencari kemana-mana (keliling). Ini justru mempersulit masyarakat. Padahal mereka juga punya hak untuk dilayani,” ujar Politisi Gerindra tersebut saat rapat bersama gabungan komisi DPRD, instansi terkait di Pemkot Bontang, hingga Polres Bontang, belum lama ini.
Jika yang dipermasalahkan adalah soal keamanan, pria yang akrab disapa AH itu menyarankan, agar ada waktu tertentu untuk pengisian solar jenis kendaraan besar. Semisal dilakukan di malam hari. Atau bisa dilakukan dengan sistem pemanggilan.
Artinya jika kendaraan besar tersebut sudah masuk waktu jadwal mengisi, maka sopir yang bersangkutan langsung dihubungi oleh petugas SPBU, sehingga tidak ikut mengantre dengan jenis kendaraan yang lain.
“Tidak ada alasan untuk tidak memberikan ruang kepada mereka (pemilik kendraan besar),” tegasnya.
Diketahui, sejak adanya kebijakan pembayaran BBM jenis solar menggunakan fuel card, maka diatur pula tentang lokasi pengisian berdasarkan jenis kendaraan. Untuk kendaraan kapasitas kecil termasuk truk, dilakukan di SPBU yang ada di dalam kota. Seperti SPBU Kopkar PKT, SPBU Akawi, dan Tanjung Laut.
Adapun jenis kendaraan di atasnya, dilakukan di SPBU yang ada di wilayah luar Bontang. Faktor keamanan menjadi salah satu alasan kebijakan ini diberlakukan. (*)
Discussion about this post