GENANGAN air di Simpang 4 Kelurahan Tanjung Laut, Bontang, Kalimantan Timur terus menjadi pembahasan Komisi III DPRD Bontang. Namun hingga kini belum mendapat solusi atau perbaikan. Musababnya, terkendala pembebasan lahan.
“Sejak 2004 diusulkan. Kami ingin agar lahan tersebut dibebaskan,” tegas Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina saat ditemui di ruang kerjanya usai mengikuti rapat kerja bersama PUPR serta Dinas Perkim dan Pertanahan, Senin (1/3).
Ia juga menginginkan, dinas terkait memberi pemahaman kepada pemilik lahan agar mau dibebaskan. Lagipula, kata dia manfaatnya untuk masyarakat umum. Genangan air tepat di depan Masjid Al-Hijrah itu memang kerap terjadi kala hujan tiba.
Selain Dinas PUPR juga Dinas Perkim dan Pertanahan, melalui rapat tersebut turut hadir Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), dan perwakikan kelurahan setempat.
Sebelumnya, genangan itu dikeluhkan masyarakat hingga Komisi III melakukan kunjungan lokasi 8 Februari 2021 lalu. Jalan Sultan Syahrir itu memang memiliki penyempitan drainase. Aliran dari arah Lengkol tidak mengalir dengan baik karena terputus kurang lebih 60 meter.
Bahkan, di kawasan tersebut kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Komisi III yang membidangi permasalahan ini berharap ada tindakan serius dari pemerintah. Fokusnya ialah perluasan badan jalan dan drainase.
“Solusinya memang harus ada pembebasan lahan terlebih dahulu. Kemudian pelebaran jalan dan pembuatan drainase,” kata Kabid Bina Marga, Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang (PUPRK) Bontang Bina Antariansyah kala itu. **ADS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post