PEMERINTAH Kabupaten Berau memastikan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak hanya dinikmati warga Berau saja. Melainkan juga bagi warga yang tidak memiliki KTP Berau. Dengan catatan kurang mampu secara ekonomi dan terdampak tidak langsung Covid-19
Dijelaskan Bupati Berau, Muharram, program BLT dari pemerintah ini menyasar semua masyarakat yang masuk dalam kriteria untuk mendapatkan bantuan. Begitu pula bagi warga luar daerah yang telah menetap di Berau, namun belum memiliki KTP atau keterangan domisili Berau.
Ia pun menerangkan, warga luar daerah yang telah menetap di Berau sudah selaiknya dianggap sebagai warga Berau. “Mereka akan dapat bantuan juga, dengan catatan masuk dalam kriteria penerima bantaun, misalnya masuk dalam kategori tidak mampu,” jelasnya belum lama ini.
Lanjut Muharram, keputusannya untuk membantu semua masyarakat ini tak terlepas dari kepedulian Pemkab Berau. Menurutnya, di tengah pandemi seperti ini, semua pihak merasakan kesulitan. Agar program BLT ini berjalan tepat sasaran, ia meminta agar ketua RT, lurah hingga camat bisa melakukan verifikasi langsung penerima bantuan. Untuk memastikan layak atau tidaknya mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Berau ini juga menerangkan, program BLT ini berjalan selama dua bulan, yaitu April dan Mei 2020. Sembari melihat perkembangan wabah Covid-19 di tengah masyarakat. “Nominal bantuannya tetap sama, yaitu Rp 750 ribu per kepala keluarga,” ucapnya.
Meski begitu, ia pun tak menutup kemungkinan program ini masih terus berlanjut ke depannya. “Kan wabah ini tidak bisa diprediksi. Jadi dua bulan dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, dari hasil pendataan awal, jumlah penerima mencapai 27 ribu Kepala Keluarga (KK). Setelah dilakukan revisi dari RT, Lurah dan Camat, tinggal 22 ribu KK dari 13 kecamatan.
Bupati Berau, H Muharram menyampaikan, memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan pendataan. Apalagi ada kampung yang tidak ada internet sehingga penyerahan data mengalami keterlambatan.
“Dari 13 kecamatan ada 22 ribu kepala keluarga yang akan menerima BLT sebesar Rp 750 ribu. Tinggal menunggu pendataan ulang dari Kemensos dan Provinsi Kaltim,”ungkap Muharram, pekan lalu.
Terpisah, masyarakat penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah, sangat bersyukur. Karena bantuan uang tunai Rp 750 ribu untuk setiap kepala keluarga (KK) penerima, diakui sangat membantu perekonomian warga di masa pandemi ini.
Seperti diutarakan Siti Fatimah (56), warga RT 4 Kelurahan Gunung Tabur tersebut, merasa sangat bersyukur bisa mendapat perhatian dari pemerintah. “Semenjak suami saya meninggal, saya tinggal sendiri di sini (rumahnya). Karena selama kami menikah memang tidak dikaruniai anak,” ujar Fatimah kemarin (1/5) melansir Berau Post.
Makanya, bantuan uang tunai tersebut, sangat membantu dirinya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Sebab sebelum mewabahnya Covid-19 di Berau, dirinya masih bisa berjualan gorengan dan menjadi pengasuh anak, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun sejak pandemi, dirinya sudah tidak berjualan lagi
“Karena kalau tetap berjualan, dagangan juga kurang laku dalam situasi seperti ini,” ungkapnya.
Walau bersyukur, dirinya masih berharap pemerintah tetap mengevaluasi data penerima bantuan tersebut. Sebab beberapa tetangganya yang dianggapnya juga layak mendapat bantuan, masih belum seberuntung dirinya. “
“Di sini masih ada warga seperti saya yang tidak mendapat bantuan. Mudahan nanti pemerintah bisa memberikannya juga,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post