Samarinda, PRANALA.CO – Di tengah maraknya keluhan masyarakat terkait kerusakan kendaraan bermotor yang diduga akibat bahan bakar minyak (BBM) oplosan, Wali Kota Samarinda Andi Harun akhirnya angkat suara. Ia menegaskan, penanganan isu ini tak boleh berdasarkan spekulasi atau kepentingan sepihak, melainkan harus berlandaskan data ilmiah.
Dalam pernyataannya, Andi menyoroti fenomena meningkatnya kasus kendaraan yang mengalami kerusakan serupa—mulai dari filter bahan bakar yang kotor hingga komponen mesin yang aus secara tak wajar—yang dilaporkan sejumlah bengkel di kota tersebut. Namun, ia juga menegaskan bahwa menyimpulkan penyebab tanpa data yang sah adalah tindakan gegabah.
“Jangan asal klaim BBM aman, sementara fakta di lapangan menunjukkan kerusakan yang tidak biasa. Pemerintah harus berpihak pada data, bukan asumsi,” tegasnya, Selasa (8/4/2025).
Wali Kota menekankan bahwa pendekatan ilmiah adalah satu-satunya jalan untuk menjawab keresahan masyarakat secara adil dan objektif. Oleh karena itu, Pemkot Samarinda akan segera mengambil sampel BBM dari berbagai sumber, termasuk SPBU, kendaraan yang rusak, hingga pom mini, untuk diuji di laboratorium independen.
“Kami akan lakukan uji laboratorium independen. Ini langkah konkret untuk menjawab keresahan masyarakat,” tambahnya.
Meski belum meninjau langsung ke lapangan, Andi memastikan bahwa proses investigasi akan berjalan secara transparan dan hasilnya akan diumumkan terbuka kepada publik. Sikap ini, menurutnya, penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan mendorong pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang terlibat.
Isu BBM oplosan ini telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa pekan terakhir, terutama di media sosial dan komunitas otomotif lokal. Sejumlah pemilik kendaraan mengeluhkan kerusakan mendadak setelah mengisi BBM, dan banyak yang mulai mencurigai kualitas bahan bakar yang dijual bebas, termasuk di pom mini. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post