PRANALA.CO, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Sekretariat Daerah (Setdakot) resmi mengumumkan peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh wilayah kota. Program ini bertujuan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak-anak Balikpapan melalui distribusi makanan sehat dan bergizi di berbagai jenjang pendidikan.
Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, mengungkapkan bahwa pelaksanaan program MBG akan dimulai dari wilayah Balikpapan Selatan sebelum diperluas ke kecamatan lainnya, yakni Balikpapan Utara, Timur, Tengah, dan Kota.
“Program ini akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh Balikpapan. Tahap pertama dimulai dari Balikpapan Selatan,” ujar Muhaimin di Balikpapan, Kamis (9/1/2025).
Muhaimin menjelaskan, program MBG ini dijalankan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia yang ditugaskan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Para sarjana ini direkrut secara bertahap dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) untuk memastikan makanan yang didistribusikan memenuhi standar gizi dan kebersihan.
“Kami pastikan makanan yang diberikan kepada anak-anak memiliki nilai gizi yang cukup dan diproses di tempat yang bersih. Ini penting agar program berjalan dengan baik dan tidak ada permasalahan selama pelaksanaannya,” jelas Muhaimin.
Untuk memastikan makanan yang diberikan tetap segar dan layak konsumsi, pendistribusian MBG dilakukan dalam tiga tahap waktu, yaitu pukul 07.45 Wita, 10.00 Wita, dan 13.00 Wita. Hal ini bertujuan menghindari makanan menjadi basi jika didistribusikan terlalu pagi namun dikonsumsi siang hari.
“Misalnya untuk siswa Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mereka akan mendapatkan distribusi makanan di tahap pertama untuk sarapan pagi,” tutur Muhaimin.
Muhaimin menyebutkan bahwa anggaran program MBG masih bersumber dari Badan Gizi Nasional dengan harga pokok makanan yang bervariasi. Untuk siswa PAUD hingga kelas 3 SD, makanan disediakan dengan harga sekitar Rp8.000, sedangkan untuk jenjang SMA/SMK, harga makanan mencapai Rp10.000 per porsi.
“Penyedia makanan yang ditunjuk oleh BGN akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota untuk memastikan bahwa makanan tersebut memenuhi standar gizi,” ujarnya.
Muhaimin meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan untuk melakukan pengawasan terkait menu makanan yang diberikan. Ia menekankan pentingnya pendataan kondisi anak untuk mencegah risiko alergi terhadap makanan tertentu.
“Disdikbud harus mendata anak-anak yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu, misalnya ayam atau telur. Ini agar makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak,” jelasnya.
Muhaimin mengakui bahwa pelaksanaan program MBG sempat tertunda dari jadwal awal yang direncanakan pada 6 Januari 2025. Hal ini disebabkan karena pihak Badan Gizi Nasional dan penyedia makanan masih melakukan persiapan teknis. Namun, ia memastikan bahwa seluruh pihak terkait telah berkoordinasi untuk mempercepat pelaksanaan program tersebut.
“Program ini sangat penting untuk mencerdaskan anak bangsa. Kami ingin memastikan pelaksanaannya berjalan lancar tanpa kendala, terutama dalam hal kebersihan, nilai gizi, dan distribusi makanan,” tegas Muhaimin. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post