PRANALA.CO – Provinsi Kalimantan Timur (Gabungan Kota Samarinda dan Kota Balikpapan) pada Juli 2021 terjadi deflasi sebesar -0,02 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender 1,27 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,12 persen.
Kepala BPS Provinsi Kaltim, Anggoro Dwithjahyono melalui rilis virtual Senin siang 2 Agutus 2021 menyebutkan, pada Juli 2021 terjadi deflasi untuk Kota Samarinda sebesar -0,01 persen dan di Kota Balikpapan sebesar -0,03 persen.
”Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,88 persen; diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,29 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,19 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar -0,09 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,08 persen; dan kelompok pendidikan sebesar -0,01 persen,” ujar Anggoro Dwithjahyono
Anggoro Dwithjahyono menambahkan, kelompok yang mengalami peningkatan indeks yaitu kelompok kesehatan sebesar 1,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen; serta kelompok transportasi dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan indeks masing-masing sebesar 0,03 persen.
Pada Bulan Juli 2021 dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 61 kota mengalami inflasi dan 29 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,51 persen dan terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Sampit.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar -0,60 persen dan terendah sebesar -0,01 persen terjadi di Maumere dan Samarinda. (*)
Discussion about this post