pranala.co, SAMARINDA – Sebanyak 1.180 calon jemaah haji (calhaj) asal Kalimantan Timur mulai dilepas ke tanah suci 21 Juni 2022 nanti. Mereka terbagi 6 kelompok terbang (kloter) Embarkasi Balikpapan.
Kloter pertama berjumlah 358 orang. Rinciannya; calhaj dari Samarinda berjumlah 186 orang, Paser sebanyak 112 orang, dan 58 orang Calhaj asal Penajam Paser Utara.
“Kloter pertama, lanjutnya masuk asrama haji di Batakan Balikpapan mulai 21 Juni 2022 pukul 08.00 Wita, kemudian berangkat menuju Jeddah pada 22 Juni 2022 pukul 08.25 Wita dengan pesawat Garuda Indonesia Nomor Penerbangan GA 4101,” urai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Prov Kaltim, Andi Muhammad Ishak, Sabtu (18/6/2022)
Sementara Kloter 2 terdiri dari Balikpapan, Kutai Kartanegara, Bontang, Berau dan Mahakam Ulu dijadwalkan masuk asrama haji sejak 22 Juni 2022 pukul 17.00 Wita. Berangkat ke Jeddah pada 23 Juni 2022 pukul 16.30 Wita dengan GIA 4102.
Untuk kloter 3 dan 4 yang terdiri Calhaj Sulawesi Tengah, kemudian kloter 5 dari Kutai Barat sebanyak 167 orang yang bergabung dengan Sulteng masuk ke Jeddah pada 26 Juni 2022 dengan GIA 4105.
Kloter 6 terdiri calhaj dari Samarinda sebanyak 30 orang yang nantinya bergabung dengan Sulteng terbang ke Jeddah dengan GIA 4106 pada 29 Juni 2022.
Lalu, Kloter 7 diisi Calhaj dari Samarinda, Balikpapan, Kukar dan tergabung dengan Kalimantan Utara sebanyak 190 orang terbang ke Jeddah pada 30 juni 2022 dengan GIA 4107
Sedangkan Kloter 8 sebanyak 108 orang yang diisi jamaah dari Balikpapan dan Kutai Timur. Kloter 8 bertolak ke Jeddah pada 1 Juli 2022 pukul 22.06 Wita dengan GIA 4108.
Semua jamaah haji Embarkasi Balikpapan termasuk gelombang dua, sehingga rutenya langsung Jeddah kemudian Makkah setelah itu Madinah baru kembali ke Balikpapan.
Sementara di beberapa kesempatan, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Kalimantan Timur Masrawan menegaskan, pihaknya telah memastikan berbagai persyaratan telah calon jemaah penuhi sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci. Seperti vaksin lengkap dan menyertakan hasil swab PCR (polymerase chain reaction) negatif Covid-19, 22 jam sebelum keberangkatan.
Hal ini pihaknya lakukan agar calon jemaah berada dalam kondisi sehat dan prima sebelum berangkat menjalankan ibadah. “Alhamdulillah, PCR tidak dipungut biaya dan mendapat fasilitas oleh pemerintah,” terangnya.
Selain persoalan vaksinasi dan swab PCR, ia mengatakan, persyaratan lain yang harus jemaah penuhi ialah usia maksimal 65 tahun. Hal tersebut berdasarkan ketetapan dari pemerintah Arab Saudi.
“Sementara manasik haji pada tahun 2022 ada perubahan. Manasik haji sendiri hanya diberikan 6 kali, dimana 2 kali di tingkat kabupaten dan kota serta 4 kali di tingkat kecamatan,” kata dia.
Dirinya berpesan pada jemaah haji, untuk menjaga kesehatan berupa makanan, minuman maupun olahraga. Agar nanti dapat menjalankan ibadah haji dengan sebaik-baiknya. “Kami menganjurkan jemaah haji menjaga kesehatannya sebelum berangkat,” ujarnya. [RIL/RE]
Discussion about this post