BONTANG, pranala.co – Jelang Hari Raya Iduladha tahun ini, harga sapi kurban di Kota Bontang alami kenaikkan. Hal ini lantaran merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sebagian wilayah di Indonesia. Kenaikkan harga sapi kurban kali ini cukup drastis. Selisih harganya bisa mencapai Rp 2 – 5 juta.
Berdasarkan penelusuran Pranala.co di sebagian pedagang sapi kurban di Kota Taman, harga yang ditawarkan cukup bervariasi. Ada sebagian pedagang yang dulunya menjual sapi seharga Rp 17 – 18 juta, saat ini naik menjadi Rp 23 juta. Namun ada juga yang dulunya menjual seharga Rp 18 juta sekarang naik sedikit Rp 21 juta, atau dulunya harga Rp 21 juta sekarang harga 23 juta.
“Tiap tahun harga sapi kurban memang selalu naik. Tapi berbeda dengan tahun ini yang naiknya cukup tinggi,” ujar Randru, salahsatu pedagang sapi kurban di daerah Langlang, Bontang.
Menurutnya, kenaikkan harga sapi kurban ini diakibatkan biaya karantina yang membengkak di daerah asal sapi kurban, Sulawesi. Pasalnya, sebelum sapi dikirim harus dikarantina terlebih dahulu. Normalnya, karantina hanya membutuhkan waktu 3-4 hari, akibat PMK waktu jadi lebih panjang, yaitu 14 hari.
“Selama karantina biaya operasional bertambah. Efeknya, harga di tempat asal jadi mahal,” bebernya.
Gegara kondisi ini, Randru mengaku hanya menyediakan stok sapi lebih sedikit. Apabila biasanya dirinya sedia stok sapi sampai 60 ekor, sekarang hanya tersedia 30 ekor sapi.
“Masalah harga ini yang bikin kami takut stok banyak sapi,” pungkasnya.
Serupa dengan Teddy Irawan, Pedagang Sapi di kawasan Jalan Bhayangkara, Bontang. Dirinya mengaku akibat kondisi PMK ini, dirinya hanya menyediakan stok 35 ekor sapi. Padagal normalnya ia bisa menyiapkan stok 50 ekor sapi setiap jelang Iduladha.
Menurutnya, tidak hanya PMK, pandemi covid-19 juga menjadi penyebab pembeli sapi kurban makin sedikit. Karena daya beli masyarakat Bontang menurun.
“Dulu itu ada langganan saya yang biasa sekali beli 7 ekor, sekarang Cuma 2 ekor saja,” imbuh pria yang juga merangkap profesi tukang bangunan ini. (ya)
Discussion about this post