BONTANG, pranala.co – Berbeda dengan tahun sebelumnya, stok kambing kurban tahun ini di Kota Bontang, Kaltim jauh lebih sedikit. Hal ini berdasarkan penelusuran pranala.co di beberapa pedagang kambing kurban.
Dari beberapa pedagang yang media ini datangi, ada yang hanya memiliki stok 10 ekor kambing kurban. Ada pula yang tersisa 7 ekor kambing, itupun sisa stok dari Ramadan lalu.
Bahkan, ada pula pedagang kambing yang tidak memilik stok kambing kurban sama sekali. Kandangnya yang berada di sekitar Jalan Imam Bonjol, Bontang, terlihat kosong.
Bahri, Pemilik Delta Kambing mengatakan, sedikitnya stok kambing yang ia miliki akibat kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini sedang merebak. Imbasnya, Bahri tak bisa lagi mengambil kambing dari Jawa. Karena Jawa termasuk zona merah atau daerah tertular PMK.
Saat ini dirinya hanya mengandalkan kambing dari daerah Sulawesi, yang notabene masuk zona hijau atau bebas PMK. Namun begitu, hingga saat ini kambing-kambing dari supliernya di Sulawesi belum juga datang.
“Saya dengar ada mau datang lagi dari Sulawesi. Tapi belum datang juga sampai sekarang,” ujar Bahri saat ditemui di lokasi.
Sementara itu Ansar, Pemilik Batara Kambing mengalami hal yang sama. Saat ini stok kambing miliknya hanya tersisa 7 ekor. Itupun stok dari bulan-bulan sebelumnya. Sedangkan untuk persiapan Iduladha kali ini, dirinya belum bisa menambah stok kambing.
Sedikitnya stok kambing miliknya diakibatkan kasus PMK. Karena biasanya dirinya mengorder kambing dari Jawa. Tapi karena di Jawa lockdown, tidak ada lagi suplai dari Jawa.
Karenanya saat ini ia mengandalkan suplai kambing dari Sulawesi, yang Ia harus ambil di Samarinda. Ditambah lagi, dirinya harus mencari kambing-kambing yang diternak warga di desa-desa sekitar Bontang. Hal ini untuk mengatasi minimnya stok kambing.
“Harga dari Jawa sebenarnya lebih murah daripada Sulawesi,” beber pria yang meneruskan usaha orang tuanya ini. (ya)
Discussion about this post