Bontang, PRANALA.CO – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bontang mencatat adanya peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang Januari hingga Maret 2025. Sebanyak 27 kasus kekerasan terungkap dalam periode tersebut.
Data yang dihimpun melalui Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPPA) menunjukkan bahwa pada tahun 2024, ada total 147 kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak. Dari jumlah tersebut, kekerasan terhadap perempuan tercatat sebanyak 71 kasus, sedangkan kekerasan terhadap anak mencapai 76 kasus.
Berdasarkan laporan terbaru, sejak awal 2025 hingga Maret, tercatat ada 6 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 21 kasus terhadap anak. Angka ini memprihatinkan dan menjadi perhatian serius bagi pemerintah kota.
Trully Tisna Milasari, Plt Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak DP3AKB Kota Bontang, menyatakan bahwa upaya untuk menekan angka kekerasan ini terus dilakukan.
“Kami terus melakukan sosialisasi serta pelatihan kepada para pengajar di sekolah-sekolah se-Kota Bontang,” ungkap Trully, Kamis (8/5/2025).
Menurut Trully, langkah strategis yang diambil oleh DP3AKB adalah dengan melibatkan para pengajar dalam penyuluhan dan pembekalan tentang pentingnya pencegahan kekerasan.
Selain itu, DP3AKB juga menggandeng Satuan Tugas (Satgas) Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang telah dibentuk di setiap sekolah. Harapannya, tim ini dapat merancang dan mengimplementasikan program-program pencegahan yang efektif di lingkungan sekolah.
“Setiap sekolah diharapkan tidak hanya aktif dalam sosialisasi, tetapi juga bisa menciptakan program yang mampu mengurangi kasus kekerasan secara nyata. Ini langkah konkret yang kami dorong agar lebih banyak anak dan perempuan terlindungi,” lanjutnya.
DP3AKB berkomitmen untuk terus memperjuangkan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak dengan pendekatan yang melibatkan seluruh pihak terkait. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan Kota Bontang dapat menjadi kota yang lebih aman bagi seluruh warganya, khususnya perempuan dan anak-anak. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
1 bulan lalu
[…] tersebut mengonfirmasi bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran khusus untuk penanganan isu perempuan dan anak di daerah […]