Balikpapan, PRANALA.CO – Misi dagang dan investasi Pemprov Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Timur (Kaltim) dimulai. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Seno Aji bertemu langsung di Swiss-Belhotel Balikpapan, Kamis (8/5/2025).
Wagub Kaltim Seno Aji menekankan pentingnya misi dagang ini sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat konektivitas antar daerah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Kami telah melakukan kerja sama dengan sembilan provinsi sejak 2021 hingga 2024, namun misi dagang dengan Jawa Timur kali ini adalah yang terbesar,” ungkap Seno Aji.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, nilai transaksi kerja sama Kaltim-Jatim mencapai Rp 165,7 miliar, yang mencakup sekitar 50% dari total nilai kerja sama yang tercatat. Tak hanya itu, hingga saat ini, nilai kerja sama kedua provinsi telah melampaui angka Rp 400 miliar.
“Ini menjadi peluang besar bagi para pelaku usaha di Kalimantan Timur untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha mereka. Termasuk juga para pelaku UMKM, yang diharapkan akan terdongkrak dan meningkatkan ekonomi kerakyatan di Kaltim,” lanjutnya.
Wagub Seno juga optimis bahwa kerja sama ini akan berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Kaltim di atas 8% dalam tiga tahun ke depan.
Kaltim, yang dikenal dengan komoditas unggulan seperti perikanan, khususnya udang windu, ikan bandeng, rumput laut, kepiting, dan cumi-cumi, semakin menunjukkan potensinya dalam pasar Jawa Timur. Komoditas-komoditas tersebut diharapkan akan menjadi bagian penting dari misi dagang ini, membawa manfaat bagi kedua daerah dalam rangka memajukan sektor ekonomi.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menekankan bahwa kolaborasi antara kedua provinsi merupakan kunci untuk terus tumbuh meskipun di tengah tantangan yang ada.
“Energi kita luar biasa, dan kemampuan kita untuk berkolaborasi serta bersinergi akan memperkuat posisi kita dalam menghadapi dinamika ekonomi saat ini,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Khofifah turut mengumumkan bahwa hingga pukul 11.45 WITA pada hari yang sama, nilai transaksi yang tercatat sudah mencapai Rp 666 miliar.
“Misi dagang ini seperti menabuh genderang, yang diharapkan akan menggerakkan semua pihak untuk berproses secara maksimal dan membawa kesuksesan,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan komitmen transaksi perdagangan antara pelaku usaha Kalimantan Timur dan Jawa Timur.
Ke depan, diharapkan misi dagang ini tidak hanya mempererat hubungan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas kerja sama yang lebih berkelanjutan bagi kedua daerah. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Tidak ada komentar