Berau, PRANALA.CO – Banjir yang melanda Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), sejak awal Mei 2025 mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Meskipun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi ancaman hujan deras yang masih mengintai, khususnya di kawasan hulu.
Hingga Kamis (8/5/2025), tercatat 17 kampung di empat kecamatan yang masih terendam banjir. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nopian Hidayat, mengatakan bahwa kawasan yang terdampak antara lain Kecamatan Sambaliung, Segah, Kelay, dan Teluk Bayur. Sebanyak 67 RT dan 3.993 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 12.025 jiwa tercatat sebagai korban banjir.
“Walaupun banjir sudah mulai surut, ancaman hujan lebat yang berpotensi kembali merendam kawasan ini tetap ada. Kami terus mengimbau warga untuk tetap siaga, terutama di daerah hulu yang rentan menerima curah hujan tinggi,” ujar Nopian dalam keterangan persnya.
Pendistribusian logistik terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga yang terdampak. BPBD Berau telah mendistribusikan sekitar 170 paket logistik ke empat kecamatan terdampak. Setiap paket berisi kebutuhan dasar yang dapat mencukupi konsumsi keluarga untuk dua minggu.
Selain BPBD, Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga turut berperan dalam pengiriman bantuan, sementara sejumlah pihak ketiga seperti PT Berau Coal ikut berpartisipasi dalam distribusi bantuan kepada korban.
“Ketinggian air saat ini sudah mulai berkurang, rata-rata di atas tumit atau sekitar 40 sentimeter. Beberapa warga sudah mulai kembali ke rumah mereka, meskipun sebagian masih bolak-balik mengambil barang dan dokumen penting,” ujar Nopian.
Meski kondisi banjir membaik, Nopian mengingatkan adanya potensi penyakit pascabanjir yang mengancam.
“Kami juga mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap ancaman penyakit seperti diare dan penyakit kulit yang bisa muncul setelah banjir. Selain itu, keberadaan hewan liar, seperti ular dan buaya, masih menjadi perhatian di beberapa titik,” jelasnya.
BPBD Berau terus berupaya agar kondisi di lapangan tetap terpantau dengan baik. Dua tim telah diterjunkan, masing-masing untuk melakukan evakuasi dan distribusi logistik, serta siaga untuk mengantisipasi kemungkinan bencana lebih lanjut. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan warga dapat terpenuhi.
“Pemkab Berau juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir terpenuhi dengan cepat,” tambah Nopian.
“Kami harap masyarakat terus menjaga kewaspadaan dan tetap mengikuti perkiraan cuaca melalui aplikasi ponsel.”
BPBD juga mengimbau agar warga terus menjaga komunikasi aktif, terutama dengan keluarga yang tinggal di wilayah hulu yang berpotensi terdampak hujan lebat. Meskipun aliran listrik di 17 kampung belum sepenuhnya normal, upaya pemulihan terus dilakukan oleh pihak terkait. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post