• Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami
Rabu, 8 Februari 2023
pranala.co
No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Samarinda
    • Bontang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Leisure
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Samarinda
    • Bontang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Leisure
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
No Result
View All Result
pranala.co
No Result
View All Result
Home Nasional

WHO Beri Sinyal Akhiri Pandemi Covid-19

Editor Suriadi Said
17 September 2022 | 15:28
Reading Time: 3 mins read
0
WHO Beri Sinyal Akhiri Pandemi Covid-19

Ilustrasi.WHO Beri Sinyal Akhiri Pandemi Covid-19

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

pranala.co – Pandemi Covid-19 segera berakhir. Hal itu diungkapkan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Kesimpulan itu didapatkan karena angka penularan baru dan kematian akibat virus SARS-CoV-2 terus menurun.

Angka kematian mingguan bahkan berada di titik terendah sejak Maret 2020. Yakni, ketika Inggris memberlakukan lockdown nasional. ’’Kita tidak pernah berada dalam situasi yang lebih baik dari ini untuk mengakhiri pandemi. Pandemi belum berakhir, tapi titik akhirnya sudah terlihat,’’ ujar Ghebreyesus seperti dikutip Agence France-Presse.

PILIHAN REDAKSI

Presiden Jokowi Resmi Umumkan PPKM Dicabut seluruh Indonesia

Soal Prosedur Pasien Covid-19 di RSIB, Abdul Haris: Itu Ranah Tim Kesehatan, Kami Hanya Memfasilitasi

Soal Kejanggalan Penanganan Pasien Covid-19 di RS Yabis, Satgas Ungkap Sederet Fakta

Berdasarkan data WHO, kasus Covid-19 yang dilaporkan pada pekan kedua September mencapai 3,1 juta. Itu turun 28 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Pada pekan sebelumnya juga terjadi penurunan hingga 12 persen.

Angka kematian pada minggu pertama bulan ini turun 5 persen dengan total fatalis 13.700 orang. Pada pekan kedua, angka kematian turun hingga 22 persen dengan total korban jiwa 11 ribu orang.

Meski jumlah kasus baru dan kematian terus turun, Ghebreyesus meminta pemerintah tiap negara tidak lengah. Mereka justru harus berjuang lebih keras agar tidak ada lagi varian baru, tambahan kematian ataupun ketidakpastian. Ghebreyesus mengibaratkan situasi saat ini seperti pelari maraton yang sudah dekat garis finis. Saat ini bukan waktunya berhenti berlari.

’’Ini adalah waktunya berlari lebih cepat dan memastikan kita melewati garis finis serta menuai hasil dari semua kerja keras kita,’’ tegasnya seperti dikutip The Guardian.

WHO merilis enam ringkasan kebijakan Rabu (14/9/2022). Di dalamnya diuraikan tindakan utama yang harus diambil pemerintah untuk mengakhiri pandemi. Di antaranya meminta mulai memvaksin semua orang yang memiliki risiko tinggi seperti lansia dan petugas medis.

Termasuk tetap melakukan pengetesan dan penyelidikan varian baru. Ghebreyesus menegaskan, pandemi bisa berakhir jika setiap negara, produsen vaksin, komunitas, dan individu mengambil tindakan dan memanfaatkan peluang yang ada saat ini.

Pemimpin teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove berbeda pendapat. Menurut dia, jumlah kasus yang dilaporkan ke WHO terlalu rendah. Penurunan kasus terjadi karena banyak negara telah mengurangi pengujian Covid-19. Selain itu, kasus yang ringan tidak terdeteksi. Varian Omicron memang rata-rata hanya menyebabkan gejala menyerupai pilek biasa.

’’Kami merasa bahwa lebih banyak kasus yang benar-benar beredar daripada yang dilaporkan kepada kami,’’ ujarnya.

Sejak awal pandemi, WHO telah menghitung lebih 605 juta kasus dan sekitar 6,4 juta kematian. Angka tersebut diyakini masih terbilang rendah dibandingkan yang terjadi riil di lapangan. Van Kerkhove menegaskan, kemungkinan masih akan ada gelombang infeksi baru di masa depan.

Bisa jadi itu disebabkan oleh sub-varian Omicron yang berbeda atau bahkan varian lainnya. Namun, gelombang penularan itu bukan berarti akan ada gelombang kematian. Dengan kata lain, bisa jadi kasusnya hanya ringan-ringan, bukan seperti varian Delta dulu.

Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan menegaskan, meski jumlah kasus mungkin turun, tingkat kewaspadaan harus dipertahankan agar tetap tinggi. Itu karena virus SARS-CoV-2 bisa sangat mudah berkembang dan beradaptasi membentuk varian baru.

Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, untuk menetapkan pandemi selesai, harus ada pernyataan seluruh pemimpin dunia. Namun, dia memastikan kondisi di Indonesia dalam keadaan baik.

Lebih lanjut, Budi memprediksi awal tahun depan tingkat imunitas masyarakat Indonesia kembali turun. Itu, menurut dia, hal yang wajar. Sebab, durasi kekebalan vaksin Covid-19 hanya bertahan enam bulan pascapenyuntikan. ”Kami akan kejar untuk yang belum booster,” ungkapnya.

Hingga kemarin sudah 62.173.952 orang yang mendapat vaksin ketiga dan 515.178 orang yang disuntik vaksin keempat. Budi menargetkan pada akhir tahun ini tingkat vaksinasi booster meningkat. Booster pertama ditargetkan bisa disuntikkan kepada 100 juta orang. ”Kalau bisa 100 juta itu kita bisa tenang,” tuturnya.

Budi juga menyinggung vaksin buatan tanah air, yakni Vaksin Merah Putih. Kemenkes, menurut dia, pasti akan menggunakan vaksin tersebut jika sudah selesai. ”Kementerian Kesehatan komitmennya ingin mereka (industri dan peneliti vaksin) maju,” ucapnya.

Dia akan membeli vaksin buatan dalam negeri itu untuk booster.  Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengamini bahwa akhir dari Covid-19 bisa jadi dalam waktu dekat. Menurut dia, pandemi ini tidak akan terjadi bertahun-tahun. ”Apakah akhir tahun ini atau triwulan tahun depan akan dicabut (status pandeminya), itu tergantung dari sisi cakupan vaksinasi global,” ujarnya kemarin.

Vaksinasi Covid-19, menurut Dicky, harus ditingkatkan. Terutama pada tataran global. Setidaknya 70 persen dari populasi global harus divaksin. Pasca-vaksinasi terjadi tren penurunan kasus.  ”Jumlah virus yang ditularkan dari tiap orang terinfeksi tapi sudah divaksin juga berkurang,” ungkapnya.

Dicky juga sepakat bahwa status pandemi di Indonesia cukup terkendali. Namun, Indonesia cukup rawan. Sebab, kelompok rentan seperti lansia dan pemilik komorbid belum mendapatkan booster. (*)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari pranala.co. Mari bergabung di Grup Telegram “PRANALA.co”, caranya ketuk link https://t.me/pranaladotco , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber: Jawa Pos
Penulis: Dias Ramadani
ShareTweetSend

BACA JUGA

Kemenag Rilis 108 Lembaga Pengelola Zakat Ilegal, Berikut Daftar Lengkapnya
Nasional

Kemenag Rilis 108 Lembaga Pengelola Zakat Ilegal, Berikut Daftar Lengkapnya

30 Januari 2023 | 00:19
Penyebar Hoaks Penculikan Anak di Tarakan Diamankan Polisi
Nasional

Penyebar Hoaks Penculikan Anak di Tarakan Diamankan Polisi

29 Januari 2023 | 23:52
Biaya Ibadah Haji 2023 Bakal Naik Rp 30 Juta per Jemaah
Nasional

Biaya Ibadah Haji 2023 Bakal Naik Rp 30 Juta per Jemaah

21 Januari 2023 | 01:38
Daftar Link dan Cara Cek Pengumuman PPPK Tenaga Teknis 2022
Nasional

Daftar Link dan Cara Cek Pengumuman PPPK Tenaga Teknis 2022

12 Januari 2023 | 16:41
Bercanda Pakai Pistol, Oknum Polisi Tembak Mati Sahabatnya
Nasional

Bercanda Pakai Pistol, Oknum Polisi Tembak Mati Sahabatnya

10 Januari 2023 | 06:17
Kuota Haji Indonesia 221.000 Orang, Usia 65 Tahun bisa Berangkat
Nasional

Kuota Haji Indonesia 221.000 Orang, Usia 65 Tahun bisa Berangkat

9 Januari 2023 | 06:32
Next Post
Bermukim sejak 1978, Rumah Warga Bontang Baru Ini Dapat Program Bedah Rumah Layak Huni

Bermukim sejak 1978, Rumah Warga Bontang Baru Ini Dapat Program Bedah Rumah Layak Huni

DBH Sawit Ditarget Terealisasi 2023

DBH Sawit Ditarget Terealisasi 2023

Discussion about this post

TRENDING

  • Dispensasi Tak Berlaku, Tiga Pelayaran Kapal Pelni dari Bontang kurun Februari

    Dispensasi Tak Berlaku, Tiga Pelayaran Kapal Pelni dari Bontang kurun Februari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT KNI Kembali Raih Penghargaan Emas Di Ajang CSR & PDB Awards 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengedar Sabu di Bontang Divonis Penjara Lima Tahun Plus Denda Rp 1 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bontang City FC Libur Latihan Usai Juara Piala Soeratin U-17, Rencanakan Tambah Amunisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dikucur Rp 3,7 Miliar, SDN 012 Bontang Selatan bakal Tambah Ruang Kelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Manfaat, Kelebihan, serta Keuntungan KTP Digital.id

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Film Jan Dara The Beginning: Awal Kebangkitan Hasrat Jan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Jan Dara (2001), Seks dan Prahara Keluarga Kaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Surat Alquran untuk Orang yang Sakaratul Maut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pro Player Mobile Legends asal Bontang Ini Masuk Seleknas Sea Games 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
pranala.co

Jalan Seruling 4 RT 21 Nomor 74E
Kelurahan Bontang Baru, Kota Bontang
Kalimantan Timur, Indonesia

Telepon : 0817-4720-000
Iklan : pranaladotco@gmail.com

  • NASIONAL
  • KALTIM
  • BALIKPAPAN
  • SAMARINDA
  • BONTANG
  • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • LEISURE
  • ISLAMPEDIA
  • INFOGRAFIS
  • VIDEO
  • KOLOM

Copyright © 2022 pranala.co. All right reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Samarinda
    • Bontang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Leisure
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom

© 2022 pranala.co.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In