• Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami
Sabtu, 17 Mei 2025
Pranala.co
No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Samarinda
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Samarinda
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom
No Result
View All Result
Pranala.co
No Result
View All Result
Home Nasional

WHO Beri Sinyal Akhiri Pandemi Covid-19

Suriadi Said by Suriadi Said
17 September 2022 | 15:28
Reading Time: 3 mins read
A A
WHO Beri Sinyal Akhiri Pandemi Covid-19

Ilustrasi.WHO Beri Sinyal Akhiri Pandemi Covid-19

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

pranala.co – Pandemi Covid-19 segera berakhir. Hal itu diungkapkan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Kesimpulan itu didapatkan karena angka penularan baru dan kematian akibat virus SARS-CoV-2 terus menurun.

Angka kematian mingguan bahkan berada di titik terendah sejak Maret 2020. Yakni, ketika Inggris memberlakukan lockdown nasional. ’’Kita tidak pernah berada dalam situasi yang lebih baik dari ini untuk mengakhiri pandemi. Pandemi belum berakhir, tapi titik akhirnya sudah terlihat,’’ ujar Ghebreyesus seperti dikutip Agence France-Presse.

PILIHAN REDAKSI

Vaksin AstraZeneca Picu Pembekuan Darah? Berikut Penjelasan BPOM dan Kemenkes

Dapat 85 Vial Vaksin Indovac, Ini Sasaran Diskes Bontang

Kasus Covid-19 Kaltim jadi 13

Kasus Covid-19 di Kaltim Naik Lagi, Warga Diminta Lengkapi Vakson Booster

Berdasarkan data WHO, kasus Covid-19 yang dilaporkan pada pekan kedua September mencapai 3,1 juta. Itu turun 28 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Pada pekan sebelumnya juga terjadi penurunan hingga 12 persen.

Angka kematian pada minggu pertama bulan ini turun 5 persen dengan total fatalis 13.700 orang. Pada pekan kedua, angka kematian turun hingga 22 persen dengan total korban jiwa 11 ribu orang.

Meski jumlah kasus baru dan kematian terus turun, Ghebreyesus meminta pemerintah tiap negara tidak lengah. Mereka justru harus berjuang lebih keras agar tidak ada lagi varian baru, tambahan kematian ataupun ketidakpastian. Ghebreyesus mengibaratkan situasi saat ini seperti pelari maraton yang sudah dekat garis finis. Saat ini bukan waktunya berhenti berlari.

’’Ini adalah waktunya berlari lebih cepat dan memastikan kita melewati garis finis serta menuai hasil dari semua kerja keras kita,’’ tegasnya seperti dikutip The Guardian.

WHO merilis enam ringkasan kebijakan Rabu (14/9/2022). Di dalamnya diuraikan tindakan utama yang harus diambil pemerintah untuk mengakhiri pandemi. Di antaranya meminta mulai memvaksin semua orang yang memiliki risiko tinggi seperti lansia dan petugas medis.

Termasuk tetap melakukan pengetesan dan penyelidikan varian baru. Ghebreyesus menegaskan, pandemi bisa berakhir jika setiap negara, produsen vaksin, komunitas, dan individu mengambil tindakan dan memanfaatkan peluang yang ada saat ini.

Pemimpin teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove berbeda pendapat. Menurut dia, jumlah kasus yang dilaporkan ke WHO terlalu rendah. Penurunan kasus terjadi karena banyak negara telah mengurangi pengujian Covid-19. Selain itu, kasus yang ringan tidak terdeteksi. Varian Omicron memang rata-rata hanya menyebabkan gejala menyerupai pilek biasa.

’’Kami merasa bahwa lebih banyak kasus yang benar-benar beredar daripada yang dilaporkan kepada kami,’’ ujarnya.

Sejak awal pandemi, WHO telah menghitung lebih 605 juta kasus dan sekitar 6,4 juta kematian. Angka tersebut diyakini masih terbilang rendah dibandingkan yang terjadi riil di lapangan. Van Kerkhove menegaskan, kemungkinan masih akan ada gelombang infeksi baru di masa depan.

Bisa jadi itu disebabkan oleh sub-varian Omicron yang berbeda atau bahkan varian lainnya. Namun, gelombang penularan itu bukan berarti akan ada gelombang kematian. Dengan kata lain, bisa jadi kasusnya hanya ringan-ringan, bukan seperti varian Delta dulu.

Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan menegaskan, meski jumlah kasus mungkin turun, tingkat kewaspadaan harus dipertahankan agar tetap tinggi. Itu karena virus SARS-CoV-2 bisa sangat mudah berkembang dan beradaptasi membentuk varian baru.

Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, untuk menetapkan pandemi selesai, harus ada pernyataan seluruh pemimpin dunia. Namun, dia memastikan kondisi di Indonesia dalam keadaan baik.

Lebih lanjut, Budi memprediksi awal tahun depan tingkat imunitas masyarakat Indonesia kembali turun. Itu, menurut dia, hal yang wajar. Sebab, durasi kekebalan vaksin Covid-19 hanya bertahan enam bulan pascapenyuntikan. ”Kami akan kejar untuk yang belum booster,” ungkapnya.

Hingga kemarin sudah 62.173.952 orang yang mendapat vaksin ketiga dan 515.178 orang yang disuntik vaksin keempat. Budi menargetkan pada akhir tahun ini tingkat vaksinasi booster meningkat. Booster pertama ditargetkan bisa disuntikkan kepada 100 juta orang. ”Kalau bisa 100 juta itu kita bisa tenang,” tuturnya.

Budi juga menyinggung vaksin buatan tanah air, yakni Vaksin Merah Putih. Kemenkes, menurut dia, pasti akan menggunakan vaksin tersebut jika sudah selesai. ”Kementerian Kesehatan komitmennya ingin mereka (industri dan peneliti vaksin) maju,” ucapnya.

Dia akan membeli vaksin buatan dalam negeri itu untuk booster.  Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengamini bahwa akhir dari Covid-19 bisa jadi dalam waktu dekat. Menurut dia, pandemi ini tidak akan terjadi bertahun-tahun. ”Apakah akhir tahun ini atau triwulan tahun depan akan dicabut (status pandeminya), itu tergantung dari sisi cakupan vaksinasi global,” ujarnya kemarin.

Vaksinasi Covid-19, menurut Dicky, harus ditingkatkan. Terutama pada tataran global. Setidaknya 70 persen dari populasi global harus divaksin. Pasca-vaksinasi terjadi tren penurunan kasus.  ”Jumlah virus yang ditularkan dari tiap orang terinfeksi tapi sudah divaksin juga berkurang,” ungkapnya.

Dicky juga sepakat bahwa status pandemi di Indonesia cukup terkendali. Namun, Indonesia cukup rawan. Sebab, kelompok rentan seperti lansia dan pemilik komorbid belum mendapatkan booster. (*)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari pranala.co. Mari bergabung di Grup Telegram “PRANALA.co”, caranya ketuk link https://t.me/pranaladotco , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Source: Jawa Pos
Via: Dias Ramadani
ShareTweetSend
Previous Post

Soal Kejanggalan Penanganan Pasien Covid-19 di RS Yabis, Satgas Ungkap Sederet Fakta

Next Post

Bermukim sejak 1978, Rumah Warga Bontang Baru Ini Dapat Program Bedah Rumah Layak Huni

BACA JUGA

Kemenkumham Realisasikan 97,16% Anggaran di Tahun 2023

Kemenkumham Realisasikan 97,16% Anggaran di Tahun 2023

23 Agustus 2024 | 23:20
Lima Desa di Kaltim Terancam Kehilangan Status Wilayah Imbas Perubahan UU IKN Taksi Terbang dan Kereta Tanpa Rel bakal Diuji Coba di IKN pada Juli 2024 Ada Lowongan 225 Ribu ASN Khusus IKN, Berikut Syaratnya Grounbreaking IKN Tahap Ketiga Mulai Desember Pegawai hingga Aset Penajam Paser Utara di Sepaku Diserahkan ke Otorita IKN Nusantara

Grounbreaking IKN Tahap Ketiga Mulai Desember

21 November 2023 | 16:17
Perincian Biaya Haji 2024, Apakah Resmi Naik? Jemaah Haji Kloter 2 Kaltim Tiba di Balikpapan

Perincian Biaya Haji 2024, Apakah Resmi Naik?

14 November 2023 | 19:32

Posko Bencana Alam Pemprov Sulbar, Layani 24 Jam Bagi Masyarakat

9 November 2023 | 16:46

Kadispora Kolaborasi PMI Gelar Lokalatih Tingkatkan Keterampilan Pengurus

7 November 2023 | 14:42

Sukseskan Pemilu 2024, DPM-PTSP Sulbar Gelar Ikrar Netralitas ASN dan Non ASN

6 November 2023 | 09:39

Discussion about this post

BERITA TERKINI

Harga Bitcoin Stabil, Pasar Kripto Cerna Data Inflasi AS dan Tarik-Ulur Tarif Dagang

Harga Bitcoin Stabil, Pasar Kripto Cerna Data Inflasi AS dan Tarik-Ulur Tarif Dagang

17 Mei 2025 | 01:26
INFOGRAFIS: Pengangguran di Kaltim Turun jadi 5,33 Persen

INFOGRAFIS: Pengangguran di Kaltim Turun jadi 5,33 Persen

17 Mei 2025 | 01:12
Pengangguran di Kaltim Menurun, tapi Banyak yang Masih Kerja Serabutan Pengangguran di Kaltim Didominasi Lulusan SMK

Pengangguran di Kaltim Menurun, tapi Banyak yang Masih Kerja Serabutan

17 Mei 2025 | 01:08
Geger Penemuan Mayat Pria Lajang di Samarinda, Leher Membiru Diduga Sakit

Geger Penemuan Mayat Pria Lajang di Samarinda, Leher Membiru Diduga Sakit

17 Mei 2025 | 00:59
Eziekiel Bocah 6 Tahun yang Hilang di Samarinda Ditemukan Tewas 9,5 Km dari Titik Jatuh

Eziekiel Bocah 6 Tahun yang Hilang di Samarinda Ditemukan Tewas 9,5 Km dari Titik Jatuh

16 Mei 2025 | 21:26
40 Kg Sabu Dimusnahkan Polda Kaltim, 8 Tersangka Terancam Hukuman Mati

40 Kg Sabu Dimusnahkan Polda Kaltim, 8 Tersangka Terancam Hukuman Mati

16 Mei 2025 | 18:26
Masa Depan Kota Bontang Dipetakan Ulang Bontang Utara Terpadat, Laki-Laki Mendominasi

Masa Depan Kota Bontang Dipetakan Ulang

16 Mei 2025 | 18:06

RAMAI DIBACA

  • Sepasang Kekasih Tergilas Mobil Box di Jalan Poros Bontang–Samarinda

    Sepasang Kekasih Tergilas Mobil Box di Jalan Poros Bontang–Samarinda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berani Buka Tali, Dipotong Tangan! Pria Pengancam Sopir Hauling di Kukar Dibekuk Polda Kaltim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • APBD Kaltim Lemot, Samarinda dan Bontang Ikut Masuk Daftar Merah Realisasi Anggaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hujan Sebentar, Genangan Datang: Banjir Langganan di Gunung Telihan Bontang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meski Didemo, PT EUP Bontang Tolak Tuntutan Rp48 Juta per Nelayan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kawasan Macet Bontang Kaltim Bakal Diperbaiki, Ini Rencana Penutupan Jalan dan Penertiban Parkir Liar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bontang Siaga Banjir! Ketinggian Air Sungai Tembus 3,3 Meter, Warga Diminta Waspada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Pranala.co

Copyright © 2025 pranala.co. All Right Reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Tentang Kami

No Result
View All Result
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Samarinda
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Ragam
  • Islampedia
  • Visual
    • Infografis
    • Video
  • Kolom

Copyright © 2025 pranala.co. All Right Reserved.