Samarinda, PRANALA.CO — Sejumlah persoalan di tubuh manajemen Rumah Sakit Haji Darjad alias RSHD Samarinda makin menyeruak ke permukaan. Setelah sebelumnya dikabarkan terlilit tunggakan pada berbagai pihak, kini air bersih pun ikut jadi polemik. Sejak 31 Juli 2024, rumah sakit yang berdiri megah di Jalan Dahlia ini tercatat belum melunasi tagihan air kepada Perumdam Tirta Kencana.
Yang mengejutkan, bukan hanya satu sambungan air, melainkan dua. Gedung Nilam, bangunan lama rumah sakit, menunggak hingga Rp69 juta lebih. Sementara Gedung Jamrud, bangunan baru, menunggak Rp9 juta lebih. Kedua sambungan ini terdaftar atas nama pelanggan H Dardjat.
“Informasinya, mereka janji bayar tanggal 30 April ini. Tapi tidak semua. Hanya sekira 50 persen dari total,” kata Taufik, Humas Perumdam Tirta Kencana, saat dikonfirmasi Kamis, 24 April 2025.
Jika janji itu ditepati, RSHD Samarinda akan membayar sekira Rp35 juta dari total keseluruhan tagihan. Selebihnya? Belum jelas kapan akan dibayar.
Perumdam Tirta Kencana sebenarnya bukan lembaga yang kaku. Taufik menegaskan, pihaknya masih memberikan ruang dan solusi berupa cicilan atau down payment (DP), agar beban tagihan besar bisa diselesaikan bertahap.
“Kami fleksibel dan tidak langsung main segel. Tapi kalau DP pun tidak dibayar, maka pemantauan khusus kami lakukan. Bisa saja segel kembali kami pasang,” jelasnya.
Namun fleksibilitas ini punya batas. Berdasarkan prosedur, pelanggan yang menunggak dua bulan akan mendapat pemberitahuan rencana pemutusan. Jika lewat tiga bulan? Segel adalah konsekuensinya.
Sementara manajemen RSHD Samarinda justru memilih diam. Sejak pertengahan Maret lalu, redaksi berulang kali mencoba melakukan konfirmasi—baik lewat telepon maupun kunjungan langsung. Tak ada jawaban.
Selasa 22 April 2025, pukul 15.24 WITA, redaksi kembali mencoba peruntungan. Seorang petugas Front Office, Rizka Adnaya, menjawab, namun tidak memberi kejelasan.
“Kalau untuk ngomong langsung ke manajemen, kayaknya agak sulit,” akunya.
Jawaban yang menggantung. Seperti air yang terus mengalir ke rumah sakit, meski tagihannya tak kunjung dibayar. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post