PRANALA.CO, Bontang – Hujan deras yang mengguyur Kota Bontang sejak Minggu (6/4/2025) dini hari menyebabkan luapan air sungai yang berdampak pada ribuan warga. Banjir merendam rumah-rumah di delapan kelurahan, dengan total 2.641 jiwa dari 903 kepala keluarga terdampak.
Kelurahan Api-Api tercatat sebagai wilayah dengan dampak terparah. Sebanyak 547 warga dari 213 KK mengalami genangan parah, terlebih setelah turap di Perumahan Bontang Permai RT 7 jebol, memperparah aliran air yang masuk ke permukiman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, Usman, menjelaskan bahwa selain Api-Api, sejumlah wilayah lain juga terdampak cukup serius. Di antaranya Kelurahan Gunung Elai, Gunung Telihan, Guntung, Tanjung Laut, Tanjung Laut Indah, Kanaan, dan Satimpo.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, langsung turun ke lokasi terdampak dan meminta jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera bertindak. Penanganan darurat, khususnya perbaikan turap yang jebol, menjadi prioritas.
“Saya minta Dinas PUPR untuk segera identifikasi dan ambil langkah cepat. Jangan dibiarkan lama. Kita alokasikan anggaran untuk perbaikan turap,” tegas Neni di hadapan warga.
Tak hanya penanganan infrastruktur, Wali Kota yang akrab disapa Bunda Neni ini juga memastikan bantuan kemanusiaan disalurkan cepat. Pemkot Bontang menggandeng sejumlah perusahaan dan instansi lain untuk menyalurkan logistik bagi para korban.
“Alhamdulillah, beberapa stakeholder telah membantu memberikan bantuan logistik. Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kota Bontang, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujar Neni.
Ia juga menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah di tengah masyarakat saat krisis, sebagai wujud nyata kepedulian dan empati.
“Kami ingin warga merasa aman, tidak sendiri menghadapi bencana ini,” tuturnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post