PRANALA.CO, Bontang – Sepanjang tahun 2024, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) telah merealisasikan kontribusi sebesar Rp23,2 miliar melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dana tersebut dialokasikan untuk delapan bidang prioritas, yang bertujuan meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat di Kota Bontang.
Plt VP TJSL Pupuk Kaltim, Anggono Wijaya, mengungkapkan bahwa program TJSL ini dirancang sesuai dengan sasaran strategis perusahaan dalam mendukung pengembangan berbagai sektor kehidupan. “Delapan bidang prioritas ini dilaksanakan melalui program-program yang dijabarkan secara bertahap sepanjang tahun 2024,” jelasnya, Selasa (14/1/2025).
Dari total Rp23,2 miliar, alokasi terbesar diberikan pada program Pemberdayaan dan Pembinaan UMKM, yaitu senilai Rp10,6 miliar. Program ini meliputi pendanaan UMKM, pelatihan peningkatan kapasitas pelaku usaha, hibah sarana produksi, pembinaan pemasaran, hingga pelaksanaan UMKM Festival.
Selanjutnya untuk bidang Pertanian, direalisasikan senilai Rp899,7 Juta yang mencakup program pembinaan pertanian dan bantuan sarana prasarana. Lalu bidang Keagamaan, Pupuk Kaltim menyalurkan dukungan berupa bantuan sarana prasarana ibadah hingga kegiatan keagamaan senilai Rp2,7 Miliar yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bontang.
Kemudian di bidang Sosial Kemasyarakatan disalurkan Rp3,1 Miliar, terbagi dalam program PKT Proaktif, mudik gratis hingga bantuan sosial lainnya di masyarakat. Kontribusi Lingkungan, Pupuk Kaltim menyalurkan Rp1,1 Miliar yang berfokus pada konservasi mangrove dan terumbu buatan di perairan Bontang serta program Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) melalui pembentukan kelompok binaan secara terstruktur.
Lebih lanjut, untuk bidang Pendidikan disalurkan senilai Rp4,1 Miliar melalui beasiswa Pupuk Kaltim Peduli Pendidikan (PKTPP) mulai tingkat SD hingga Perguruan Tinggi bagi ratusan anak berprestasi dari keluarga kurang mampu di Kota Bontang. Terakhir di bidang Kesehatan terealisasi senilai Rp460 juta, serta bidang Kebencanaan senilai Rp251,3 Juta.
“Seluruhnya difasilitasi pendidikan layak dengan pembiayaan penuh Pupuk Kaltim, seperti biaya pendidikan hingga kebutuhan lainnya mulai masuk hingga lulus,” kata Anggono.
Anggono menegaskan bahwa semua program TJSL disusun berdasarkan skala prioritas untuk memperkuat kapasitas dan kemandirian masyarakat. Realisasi TJSL ini sekaligus memperkuat peran Pupuk Kaltim sebagai agen pembangunan di Kota Bontang.
Menurut data dari Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bontang, realisasi TJSL Pupuk Kaltim tahun 2024 merupakan salah satu yang tertinggi selama enam tahun terakhir, sekaligus menjadi yang paling signifikan dibandingkan perusahaan lain di wilayah tersebut.
“Komitmen kami adalah terus meningkatkan alokasi TJSL serta memperluas cakupan program agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat,” ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah dan mitra strategis dalam memastikan keberlanjutan program TJSL. Fokus utama pada sektor strategis seperti UMKM, pendidikan, dan lingkungan tetap menjadi prioritas utama perusahaan.
Budi Wahju Soesilo menambahkan, Pupuk Kaltim juga memberikan perhatian besar terhadap upaya penanggulangan stunting pasca-pandemi Covid-19. Pada masa pandemi, perusahaan berperan aktif dalam berbagai program mitigasi yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Melalui kesinambungan program TJSL, kami berharap masyarakat Kota Bontang dapat mencapai kemandirian yang lebih luas,” tutupnya.
Program TJSL Pupuk Kaltim ini tidak hanya menjadi bukti kontribusi perusahaan terhadap pembangunan daerah, tetapi juga sebagai upaya nyata meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang kehidupan. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post