pranala.co – Robert Rene Alberts mundur dari kursi kepelatihan Persib Bandung. Mundurnya Robert tidak terlepas dari performa tim berjuluk Maung Bandung yang belum mendapat kemenangan dalam tiga laga awal di Liga 1 2022/2023. Terbaru, saat Persib Bandung bertandang ke kandang Borneo FC.
Tim asuhan Robert Alberts mengalami kekalahan yang memalukan sesuai dibantai pasukan Pesut Etam 1-4 pada laga yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (7/8/2022).
“Sekarang Rene (Robert) sudah tidak ada lagi di Persib. Pada saat lawan Semarang (PSIS), sudah tidak lagi bersama kita,” kata Komisaris PT Persib Bermartabat Umuh Muchtar saat berpidato di hadapan aksi ribuan Bobotoh di Graha Persib, Bandung, Rabu (10/8/2022).
Sementara itu, berdasarkan pernyataan resmi klub, keputusan mundur dari pelatih kepala merupakan sikap yang diambil Robert demi kebaikan bersama, khususnya Persib.
Selain itu, mundurnya Robert itu buntut dari adanya aksi dari ribuan Bobotoh di Graha Persib pada Rabu Siang. Viking Persib Club menyatakan ada sekitar 5 ribu orang yang hadir dalam aksi tersebut.
Ribuan Bobotoh itu melakukan aksi untuk menyampaikan dua tuntutan.
Tuntutan pertama, yakni Robert Alberts harus mundur dari kursi pelatih, dan menuntut manajemen Persib membenahi sistem penjualan tiket untuk laga Persib.
Adapun mengenai penunjukan pelatih baru, Umuh mengatakan hal tersebut masih dalam proses. Saat ini, Persib belum menggaet pelatih baru pengganti Robert.
“Masih proses, tidak semudah itu (menunjuk pelatih),” kata Umuh saat berpidato di depan ribuan Bobotoh.
Profil Robert Rene Alberts
Alberts lahir di Amsterdam, Belanda, 14 November 1954. Ia pernah masuk akademi Ajax namun gagal bersaing untuk menjadi pemain profesional di negaranya.
Tim yang paling lama dibela Alberts adalah Hittarps IK, klub asal Swedia yang juga tak terlalu punya sejarah juara. Ia memilih pensiun di usia 29 tahun dan memutuskan banting stir jadi pelatih.
Pada 1984 Alberts menjadi pelatih Hittarps IK selama tiga musim di sana sebelum memutuskan pindah ke klub Swedia lainnya, Astorps IK pada periode 1978-1991.
Setahun kemudian, Alberts mulai mencari peruntungan ke klub sepak bola ASEAN. Ia pernah melatih sederet tim asal Malaysia dan Singapura sebelum akhirnya mengawali debutnya di Indonesia pada 2009.
Arema yang menjadi klub pertama Robert di Indonesia. Namanya pun jadi harum usai berhasil membawa Arema juara Indonesian Super League (ISL) musim 2009/2010.
Pada 2010, Alberts memutuskan pindah ke PSM Makassar selama semusim dan kembali ke Malaysia untuk menangani Sarawak pada 2011. Setelah empat tahun di Malaysia, Alberts dipanggil kembali ke PSM.
Juru taktik asal Belanda itu kemudian didatangkan manajemen Maung Bandung pada Mei 2019 untuk menggantikan Miljan Radovic yang dipecat menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2019
Pada musim pertamanya melatih Persib, Robert membawa Maung Bandung menempati peringkat keenam klasemen akhir. Memasuki 2020, penampilan Persib di bawah asuhan Robert tampak menjanjikan dengan menyapu bersih tiga laga awal Liga 1 2020. Sayangnya, performa impresif Maung Bandung itu harus mandek lantaran Liga 1 2020 dihentikan akibat pandemi Covid-19.
Kini, Robert Rene Alberts harus mundur dari kursi pelatih Persib usai mendapat desakan keras dari suporter. Ia dianggap gagal mengangkat performa Persib di Liga 1 2022/2023.
Persib hanya mampu meraih satu poin dari tiga pertandingan yang dilakoni. Rentetan hasil negatif ini membuat kariernya bersama Persib terhenti di tengah jalan.
“Bagi kalian yang memberikan positive support beberapa minggu terakhir ini, untuk keluarga saya dan saya. Saya ingin mengucapkan terima kasih. Saya pergi dengan bangga, mengetahui bahwa saya telah melakukan segala yang mungkin dan terbaik untuk @persib,” tulis Alberts di Instagram pribadinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post