INVESTOR asing kembali menaruh minat berinvestasi di Kalimantan Timur (Kaltim). Kali ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim kedatangan investor dari Singapura.
Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto mengungkapkan, kedatangan investor dari Singapura itu ke Kaltim karena berminat untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik sawit mini berkapasitas 5-10 ton per jam. Tak hanya itu, pabrik minyak goreng juga rencananya akan dibangun.
Puguh menyebut, pihaknya sangat mengapresiasi minat dan kepercayaan investor asing terhadap potensi investasi di Kaltim. Apalagi, mengingat sudah banyak negara yang mempercayakan Kaltim sebagai tempatnya berinvestasi. Mulai negara di Asia seperti Jepang dan Tiongkok hingga Eropa seperti Finlandia.
“Kami sangat mengapresiasi minat dan kepercayaan para investor asing. Dengan adanya investasi ini, maka akan membuka lapangan pekerjaan baru dan perekonomian daerah ikut meningkat,” ujar Puguh.
Negara tetangga yang satu ini bukan pertama kalinya menyambangi Kaltim. Sebelumnya, pada 2022 lalu, Singapura juga datang ke Kaltim. Pihak dari Singapura itu adalah Singapore Business Federation dan Regional Director Indonesia, Enterprise Singapore.
Sebagai informasi, penanaman modal asing (PMA) di Kaltim memang tumbuh cukup signifikan. Selama 2022 lalu misalnya, DPMPTSP Kaltim mencatat ada Rp 18,48 triliun atau US$ 1.266 juta dengan 1.005 proyek se-Kaltim yang berhasil terealisasi.
“Kutai Timur paling banyak memberi kontribusi signifikan. Nilainya Rp 9,21 triliun. Ada 143 proyek PMA,” ujarnya.
Sedangkan daerah kedua ada Kubar dengan pencapaian sebesar Rp 2,84 triliun dengan 58 proyek PMA. Kemudian posisi ketiga ada Kukar dengan Rp 2,58 triliun atas 138 proyek PMA. Persentase kontribusi kabupaten dan kota lainnya berkisar 8,61 persen hingga 0,03 persen. (ADS/DPMPTSP KALTIM)
Discussion about this post