pranala.co – Investasi nonmigas dan non-batu bara dari sektor penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang 2022 senilai Rp10,76 triliun, dengan kontribusi 59,21 persen dari total investasi PMA yang sebesar Rp18,17 triliun.
“Terdapat 854 proyek yang dikerjakan dengan investasi nonmigas Rp10,76 triliun tersebut, sedangkan tenaga kerja yang terserap sebanyak 11.947 TKI dan 339 TKA,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim, Puguh Harjanto di Samarinda, dikutip dari Antara.
Investasi yang paling besar adalah untuk proyek industri mineral non-logam, yakni senilai Rp3,15 triliun dengan melibatkan sebanyak 994 tenaga kerja, terdiri atas 739 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 255 tenaga kerja asing (TKA).
Terbanyak kedua adalah investasi PMA untuk subsektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan dengan nilai Rp2,77 triliun, dengan proyek yang dikerjakan sebanyak 173 unit, melibatkan 8.739 TKI dan 34 TKA.
Berada di posisi kedua adalah subsektor industri makanan, yakni senilai Rp1,4 triliun dengan proyek yang dikerjakan sebanyak 133 unit, sedangkan tenaga kerja yang terserap sebanyak 1.060 orang, terdiri atas 1.054 TKI dan 6 TKA.
Secara keseluruhan, investasi PMA tahun 2022 yang sebesar Rp18,17 triliun, sektor usaha yang memberikan andil tertinggi adalah subsektor pertambangan, yakni dengan realisasi investasi senilai Rp7,4 triliun atau sebesar 40,74 persen dari keseluruhan realisasi PMA sepanjang 2022.
Sedangkan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) ke Kaltim berdasarkan proyek nonmigas dan non-batu bara, nilainya juga cukup membanggakan, yakni sepanjang 2022 mencapai Rp24,58 triliun.
Jumlah proyek yang dikerjakan dalam lapangan usaha nonmigas dan non-batu bara ini sebanyak 6.143 proyek, sementara tenaga kerja yang terlibat sebanyak 23.443 orang merupakan TKI dan terdapat 22 TKA.
Usaha yang paling banyak diminati dari PMDN ini adalah industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi, yakni dengan modal yang ditanamkan mencapai Rp14,91 triliun. Terdapat 95 proyek yang dijalankan dari lapangan usaha ini, sementara tenaga kerja yang dilibatkan mencapai 263 orang, terdiri atas 252 TKI dan 11 TKA.
“Berada di posisi kedua terbanyak adalah lapangan usaha tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan yang senilai Rp3,65 triliun dengan 403 proyek, sedangkan tenaga kerja yang terlibat sebanyak 11.491 TKI dan 2 TKA,” katanya. (ADS/DPMPTSP KALTIM)
Discussion about this post