DALAM tradisi Islam, Idul Yatama atau yang dikenal sebagai hari raya anak yatim dirayakan setiap tanggal 10 Muharram, yang juga dikenal sebagai hari Asyura.
Meski berbeda dengan Idulfitri dan Iduladha, hari raya ini memiliki makna yang mendalam dalam memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yatim.
Pada tanggal 10 Muharram, umat Islam seringkali menyatakan kegembiraan mereka dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim.
Tradisi ini tercermin dari ajaran Rasulullah SAW yang sangat memperhatikan dan menyayangi anak-anak yatim. Beliau sendiri tidak hanya memberi sedekah kepada mereka tetapi juga secara pribadi menyantuni mereka pada hari Asyura.
Dalam sebuah hadis yang disebutkan dalam kitab Tanbihul Ghafilin, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura, niscaya Allah akan memberikan pahala seribu malaikat dan pahala sepuluh ribu syuhada’. Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah akan meningkatkan derajatnya sebanyak rambut yang diusapnya.”
Meskipun hadis ini memiliki sanad yang lemah, tetapi pesan moral untuk melakukan kebaikan kepada anak yatim sangatlah dianjurkan dalam ajaran Islam.
Pentingnya hari raya anak yatim juga terlihat dari praktik umat Islam yang secara luas mengadopsi tradisi memberikan kebahagiaan kepada mereka pada tanggal 10 Muharram. Selain memberi santunan, mengusap kepala anak yatim juga merupakan amal yang sangat dianjurkan.
Dalam hadis lain, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Berilah makan kepada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” Inilah bentuk konkret dari kebaikan yang dapat dilakukan pada hari yang istimewa ini.
Mengusap kepala anak yatim di hari Asyura tidak hanya sekadar perbuatan simbolis. Hal ini mencerminkan kasih sayang dan kelembutan yang harus ditanamkan kepada mereka, sebagaimana yang ditekankan oleh Syeikh Abu Thayyib.
Di tengah kebahagiaan anak-anak yatim pada tanggal 10 Muharram ini, umat Islam diajak untuk merenungkan pentingnya memberikan perlindungan dan kasih sayang kepada yang membutuhkan, serta menguatkan ikatan kebersamaan dalam komunitas.
Berikut adalah bacaan doa mengusap kepada anak yatim yang perlu Anda ketahui:
جَبرَ اللهُ يُتْمَكَ وَجَعَلَكَ خَلْفًا مِنْ أَبِيْكَ
Jabarollaahu yutmaka wa ja’alaka kholfan min abiika.
Artinya: “Semoga Allah menutup keyatimanmu dan menjadikanmu pengganti yang baik dari ayahmu.”
Sedangkan, saat menjamu anak yatim, maka bisa membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي فِيهِ رَحْمَةَ الْأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلامِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الْآمِلِين
Artinya: “Ya Allah, berilah aku rezeki berupa kasih sayang terhadap anak yatim dan pemberian makan dan penyebaran salam dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-Mu. Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap.” (*)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Discussion about this post