PRANALA.CO, Samarinda – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memproyeksikan perekonomian daerah ini mengalami peningkatan signifikan pada 2024.
Deputi Kepala BI Kaltim, Bayuadi Hardiyanto, mengungkapkan bahwa ekonomi Kaltim diperkirakan tumbuh antara 5,5 hingga 6,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Proyeksi optimis ini didorong oleh kinerja positif sektor industri pengolahan dan pembangunan infrastruktur.
“Secara keseluruhan, ekonomi Kaltim tahun 2024 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2023, dengan kisaran 5,5 hingga 6,3 persen year on year,” kata Bayuadi dalam keterangan resminya di Samarinda, Senin (2/12/2024).
Penyebab utama dari proyeksi ini adalah aktivitas ekonomi masyarakat yang terus berkembang, serta sektor industri pengolahan yang relatif membaik. Walaupun tantangan ekonomi global masih membayangi, sektor pengolahan di Kaltim menunjukkan potensi yang solid.
Bayuadi menambahkan bahwa lapangan usaha yang mendorong pertumbuhan termasuk pertambangan, industri pengolahan, serta konstruksi, terutama di Ibu Kota Negara (IKN), dan sektor perdagangan yang semakin masif.
“Industri pengolahan di Kaltim, mulai dari pupuk hingga produk turunan kelapa sawit seperti crude palm oil, diharapkan dapat menjadi sektor unggulan yang menggerakkan perekonomian,” imbuhnya.
Selain proyeksi pertumbuhan yang positif, BI Kaltim juga memprediksi inflasi Kaltim pada 2025 akan berada pada sasaran nasional, yakni 2,5 persen plus minus 1 persen. Stabilitas harga dan nilai tukar rupiah, penyesuaian suku bunga acuan, serta fluktuasi harga pangan yang melandai akan menjadi kunci untuk pencapaian ini.
Bayuadi mengungkapkan bahwa perekonomian Kaltim hingga triwulan III 2024 tercatat tumbuh sebesar 5,52 persen year on year. Angka ini menunjukkan kesinambungan pertumbuhan positif sejak awal tahun. Capaian ini, menurutnya, sangat dipengaruhi oleh sektor konstruksi yang berkembang pesat berkat proyek-proyek besar, termasuk pembangunan di IKN.
Dari sisi pengendalian harga, inflasi Kaltim pada triwulan III 2024 tercatat sebesar 2,16 persen year on year, berada dalam target 2,5 ± 1 persen. Bayuadi menilai pencapaian ini sebagai prestasi yang luar biasa, yang tidak terlepas dari kolaborasi dan koordinasi antara berbagai pihak, termasuk pimpinan daerah.
“Selama 2024, inflasi Kaltim menunjukkan tren penurunan yang stabil, berkat upaya bersama dalam menjaga stabilitas harga,” tutup Bayuadi, mencerminkan keyakinan terhadap masa depan ekonomi Kaltim yang semakin cerah. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post