Bontang, PRANALA.CO – Pemerintah Kota alias Pemkot Bontang menegaskan komitmennya dalam menekan angka kawasan kumuh dengan menaikkan anggaran bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi Rp50 juta per unit. Tahun ini, sebanyak 150 unit RTLH ditargetkan masuk dalam program perbaikan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (14/4/2025).
“Anggaran sebelumnya Rp20 juta tidak cukup untuk memperbaiki bagian atap, lantai, dan dinding. Kita dorong agar melalui regulasi baru berupa perwali, anggaran dinaikkan menjadi Rp50 juta,” ujar Neni.
Jika dihitung, total anggaran yang dibutuhkan untuk merehabilitasi 150 rumah tersebut mencapai Rp7,5 miliar. Program ini diharapkan tak hanya memperbaiki kondisi fisik rumah warga, tapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat prasejahtera.
Menurut data Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Bontang, saat ini masih terdapat sekitar 18 hektare kawasan kumuh yang tersebar di sejumlah wilayah. Keberadaan RTLH menjadi salah satu penyumbang utama kawasan kumuh tersebut.
“Perbaikan rumah tidak hanya menyentuh aspek hunian, tapi juga lingkungan. Sanitasi harus dibenahi. Kita ingin warganya bebas dari praktik buang air sembarangan. Program Open Defecation Free (ODF) harus jalan,” tegas Wali Kota.
Dalam forum Musrenbang, Neni juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para ketua RT, untuk aktif berperan mendata dan mengusulkan warganya yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
“Musrenbang bukan hanya soal perencanaan makro. RT punya peran penting memastikan tidak ada warga yang tertinggal dari program pembangunan,” tambahnya.
Dengan program ini, Pemkot berharap tak hanya menciptakan lingkungan yang lebih layak huni, tetapi juga mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara menyeluruh. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post