ALAT uji swab Covid-19 polymerase chain reaction (PCR) yang merupakan bantuan dari BUMN telah datang di RS Pertamina Balikpapan. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty di Kantor Wali Kota Balikpapan, Selasa (5/5/2020).
Datangnya alat ini, membuat hasil pemeriksaan swab untuk mendeteksi virus corona bakal diketahui lebih cepat. Alat PCR itu tiba bersama reagen atau cairan untuk pemeriksaan dengan metode PCR sebanyak 5.640 buah.
Alat untuk mendeteksi virus corona itu merupakan bantuan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Yang didatangkan dari perusahaan farmasi asal Swiss bernama Roche. Setibanya di Kota Minyak, PCR akan dipasang untuk pemeriksaan virus corona di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).
Sementara kabar gembira itu terus menyebar, kabupaten/kota lain se- Kalimantan Timur pun berharap bisa mengirim sample swabnya ke RSPB. Sebab hal ini dirasa lebih efisien karena waktu pengiriman akan lebih cepat dan lebih mudah untuk dijangkau.
Berkaitan dengan keinginan ini, pemerintah pun masih menunggu surat izin kerja sama antara Puslitbangkes dan Laboratorium RSPB.
“Tadi kami konsul kepada Kepala Dinkes Prov, karena semua pemeriksaan swab terkendali dari puslitbangkes jadi kita masih tunggu kabar. Mudah-mudahan ini cepat saja, sehingga kita bisa langsung kirim,” jelasnya.
Mengenai tahapan penggunaan PCR, lanjutnya, pasien tetap melewati prosedur Rapid Test terlebih dahulu. Jikalau memang ada indikasi terkait dengan Covid-19, maka barulah pasien akan dikirim swabnya dan di test dengan PCR.
“PCR itu harus berindikasi, jadi tidak bisa sembarang digunakan. Tentu dokter akan memeriksa dulu apabila ada indikasinya perlu di PCR maka akan ditest,” terangnya.
Meski begitu, tidak serta-merta PCR bisa langsung dioperasikan. Masih menunggu teknisi dari perusahaan Roche, Swis untuk melakukan pengujian. Mengingat PCR merupakan alat kesehatan yang relatif baru. Untuk digunakan mendeteksi virus corona di Indonesia.
“Mudah-mudahan teknisinya dari Roche segera bergabung dengan kami di Balikpapan. Selanjutnya bisa running test dan lain-lain. Terus sekali kalibrasi. Kalau semuanya dinyatakan valid, saya pikir sudah bisa beroperasi,” ungkap dia.
Dikatakan, teknisi dari Roche juga akan melakukan pelatihan terhadap tenaga kesehatan di RSPB, sehingga bisa mengoperasikan alat tersebut. “Kami berharap cepat dioperasikan. Jadi, tes swab tak perlu lagi ke Jakarta atau Surabaya,” harapnya.
Berdasarkan informasi, mesin PCR tersebut mampu memeriksa swab sebanyak 100 sampel per hari. Hasilnya sudah bisa diketahui dalam waktu 6 jam, setelah pemeriksaan menggunakan PCR dimulai.
Alat itu direncanakan difungsikan oleh empat petugas. Namun, jika melihat penyebaran virus corona saat ini, pihaknya akan menambah jumlah petugas untuk mengoperasikan mesin tersebut.
Proses pemeriksaan sample dengan menggunakan PCR memang dapat diketahui hasilnya selama 6 jam. Namun mengenai hal ini, RSPB akan memberikan hasil swab pada keesokan harinya.
“Memang cuma sebentar saja ini menyingkat waktu dari yang biasanya sebelumnya, kita harus menunggu rata-rata selama 14 hari,” katanya.
Berkaitan dengan masalah pembayaran, hingga kini pihak pemerintah masih belum mengetahui besarannya. Namun memang, pemvayaran test dengan PCR ini akan ditanggung oleh pemerintah.. (*)
Discussion about this post