PRANALA.CO, Bontang – Hari pertama kerja usai libur panjang Idulfitri 1446 H dimanfaatkan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, untuk memperkuat semangat kerja aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
Bertempat di halaman Kantor Wali Kota, Selasa pagi (8/4/2025), ia memimpin langsung Apel Gabungan Pegawai yang turut dihadiri pimpinan DPRD Bontang, Sekda Aji Erlynawati, serta seluruh ASN dari 31 Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam amanatnya, Wali Kota Neni menggarisbawahi pentingnya menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yakni “BerAKHLAK” yang tertuang dalam Permen PAN-RB Tahun 2020. Nilai tersebut mencakup: Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Jangan hanya sekadar hapal. ASN harus benar-benar menghidupkan nilai-nilai ini dalam tindakan nyata sehari-hari. Bekerjalah sama-sama, bukan hanya bekerja bersama,” tegas Neni.
Momen apel juga dirangkai dengan suasana Halalbihalal antarpegawai. Dalam suasana hangat dan kekeluargaan, Neni mengajak seluruh ASN untuk saling memaafkan secara tulus, tidak hanya meminta maaf tetapi juga memberikan maaf, demi membangun hubungan kerja yang sehat dan harmonis.
Wali kota menyampaikan sejumlah program strategis yang akan digencarkan sepanjang tahun 2025. Salah satu yang disorot adalah percepatan pembebasan lahan untuk pembangunan turap dan folder.
Khususnya di kawasan Telihan, yang merupakan daerah aliran air dari wilayah Sangatta. Ia mengingatkan Dinas PUPR agar mengedepankan aspek resapan air dan ruang terbuka hijau dalam perencanaan infrastruktur.
Rencana relokasi rumah jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota ke kawasan Bontang Lestari juga disampaikan. Lokasi lama di Jalan Awang Long akan diubah menjadi ruang terbuka hijau sebagai bagian dari langkah antisipasi banjir. Selain itu, Pemkot berencana membangun pasar tradisional-modern serta rumah sakit baru di lokasi yang sama.
Dari sisi anggaran, Neni menyebut komposisi APBD 2025 yang akan diarahkan pada: 30% untuk belanja pegawai, 20% pendidikan, 30% infrastruktur, dan 5% dana kelurahan. Pemerintah juga akan menyiapkan alokasi dana untuk program Jaminan Hari Tua (JHT) bagi ASN dan tenaga kontrak daerah.
Neni menegaskan komitmen Pemkot untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem dalam 100 hari kerja pemerintahan hasil Pilkada 2025. Ia juga mendorong peran aktif ASN dalam menurunkan angka stunting melalui program “Orang Tua Asuh Anak Stunting”.
“Ini bukan sekadar target administratif, tapi bentuk tanggung jawab moral terhadap generasi penerus Bontang,” ujarnya.
Menutup rangkaian kegiatan, Pemkot Bontang melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan lima perguruan tinggi, yakni STTIB Yabis, STIT Syam, Universitas Trunajaya, STITEK, dan Universitas Terbuka. Kerja sama ini ditujukan untuk memperluas ruang kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintahan dalam mendukung pembangunan daerah. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post