SEBANYAK Sebanyak dua ribu lebih hewan kurban yang terdiri dari sapi dan kambing, dipastikan telah diperiksa dan dinyatakan sehat untuk disembelih di Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah mendatang.
“Hewan kurban untuk sapi jumlahnya 1.255 ekor, dan kambing 1.057 ekor,” ungkap Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang, Jois Ratna Andi Lolo saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).
Jumlah tersebut, kata Jois, tersebar di seluruh wilayah Kota Taman. Baik yang berada di kandang-kandang milik peternak, maupun lapak-lapak penjual musiman.
Pihaknya menilai, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di Bontang. Bahkan bisa lebih. Hewan yang dinyatakan sehat usai diperiksa, kata dia, telah diberi tanda berupa stempel.
“jadi masyarakat tidak perlu khawatir lagi apakah hewan kurban tersebut sehat atau tidak jika dikonsumsi nanti,” ucapnya.
Sebagai upaya menjaga agar pelaksanaan penyembelihan hewan kurban khususnya yang diselenggarakan di luar Rumah Potong Hewan (RPH) bisa berjalan dengan standar prosedur yang telah ditetapkan mulai dari proses penyembelihan, penanganan daging, hingga pendistribusian ke masyarakat, DKP3 telah menggelar sosiasisi ke pengurus atau takmir masjid dan panitia kurban se Bontang.
Sosialisasi ini digelar di Aula Kantor UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Jalan Pelabuhan 3, Kelurahan Tanjung Laut Indah. Dalam kesempatan ini, DKP3 Bontang turut menggandeng sejumlah narasumber. Antara lain Siti Saniatun Sa’adah sebagai Kabid Pasca Panen dan Kesmavet, dan Desy Ulfayanti Kalauw. Keduanya dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim.
Terakhir juga turut menghadirkan KH Ahmad Buchari sebagai Ketua I Komisi Hukum dan Perundang-Undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bontang yang memaparkan perspektif penyembelihan hewan kurban menurut syariat Islam.
“Selain ante mortem (pemeriksaan sebelum penyembelihan hewan), saat hari penyembelihan nanti tim kami juga akan disebar turun ke masjid-masjid untuk melakukan post mortem (pemeriksaan usai penyembelihan),” terang Jois.
Dengan upaya seperti itu, diharapkan seluruh hewan kurban di Bontang bisa terpantau kesehatannya, sehingga terwujudnya daging kurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) serta Halal, Sehat dan Aman (Thoyyib). (*)
Discussion about this post