BONTANG – Kasus meninggalnya Daus, warga binaan Lapas Kelas II Bontang, terus menjadi sorotan publik. Berbagai spekulasi bermunculan, termasuk dugaan adanya tekanan dari pihak Lapas terhadap keluarga almarhum.
Menanggapi isu tersebut, Kepala Keamanan Lapas Kelas II Bontang, Angga, membantah adanya intimidasi kepada keluarga Daus. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan membatasi persepsi publik yang telah berkembang di media sosial.
“Kami tidak bisa membatasi persepsi setiap orang. Saya pribadi ada di dalam video yang beredar. Kalau benar saya melakukan intimidasi, tentu saya akan melarang keluarga almarhum untuk merekam. Nyatanya, kami hanya mendampingi, karena kami memahami bahwa itu bagian dari upaya mereka mengumpulkan bukti,” ujar Angga, Kamis (13/3/2025).
Terkait pernyataan maaf yang ia sampaikan kepada keluarga Daus, Angga menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah bentuk pengakuan atas kesalahan fatal dari pihak Lapas.
“Permohonan maaf itu lebih kepada rasa empati kami terhadap keluarga yang kehilangan. Bukan berarti ada kesalahan besar di pihak kami. Tanggung jawab saya di sini adalah memastikan keamanan di dalam Lapas sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban,” jelasnya.
Kasus ini menjadi perhatian setelah keluarga Daus mengungkapkan adanya kejanggalan terkait kematian almarhum. Mereka juga menuding adanya upaya intimidasi setelah mengunggah video terkait kasus ini di media sosial.
Meski demikian, Angga menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sesuai prosedur dan siap bekerja sama dalam proses penyelidikan yang sedang berjalan.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan pihak berwenang agar kasus ini dapat diselesaikan secara terang benderang,” tutupnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post