pranala.co – Proyek pembangunan Bendungan Lawe-Lawe di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim sempat terhenti 2017 lalu. Namun, pemerintah pusat memberi sinyal positif untuk melanjutkannya. Hal ini diungkapkan Pelaksana tugas Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Hamdam Pongrewa.
“Kami pendekatan ke pusat agar kelanjutan pembangunan bendungan bisa dapat bantuan,” ujar Hamdam Pongrewa mengutip Antara, Ahad (5/6/2022).
Pembangunan Bendungan Lawe-Lawe memang jadi perhatian Pemkab PPU. Dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan diperkirakan capai Rp120 sampai Rp150 miliar.
Menurut Hamdam, pembangunan Bendungan Lawe-Lawe perlu dilanjutkan untuk menyongsong pemindahan ibu kota negara (IKN). Bendungan ini juga bertujuan peningkatan pasokan air baku dan produksi air bersih.
“Memang sempat setop karena kondisi anggaran Pemkab menurun, sehingga tidak ada dana melanjutkan pengerjaan,” tambah Hamdam.
Diketahui, Pemkab PPU sendiri mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp179 miliar untuk pembangunan Bendungan Lawe-Lawe dengan skema anggaran tahun jamak (multiyears).
Proyek pembangunan Bendungan Lawe-Lawe yang dilaksanakan pada 2014 tersebut resmi dihentikan pada November 2017, dengan kondisi pengerjaan sekitar 85 persen.
Pembangunan yang belum tuntas pengerjaannya yakni timbunan, peninggian tubuh bendungan dan pintu air. Untuk anggaran pembangunanya sudah kami ajukan proposal ke pemerintah pusat.
Mengenai pinjam pakai lahan, Pemkab PPU telah melakukan pertemuan dengan Pertamina pada 24 Mei 2022. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan bagian aset Pertamina untuk MoU kembali terkait perpanjangan pinjam pakai lahan.
*Pertamina pun menyambut baik permohonan perpanjangan pinjam pakai lahan tersebut,” tutup dia. [RE]