PRANALA.CO, Samarinda – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyiapkan 75 lokasi untuk pelaksanaan Salat Id pada Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 H, yang jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Uniknya, tahun ini Muhammadiyah Kaltim mengusung konsep Lebaran Hijau, dengan mengajak jamaah untuk menjaga kebersihan dan mengurangi sampah selama perayaan Lebaran.
Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim, Abdullah Thalib, menekankan pentingnya kesadaran umat dalam menjaga lingkungan.
Salah satu imbauannya adalah agar masyarakat tidak meninggalkan sampah setelah shalat, serta membuang sampah rumah tangga ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sehari sebelum Lebaran, dengan batas akhir pembuangan pukul 21.00 WITA.
“Kami mengajak seluruh umat untuk menyimpan sampah di rumah saat Lebaran hingga H+1, kemudian baru membuangnya ke TPS pada H+2. Hal ini agar lingkungan tetap bersih dan tidak ada penumpukan sampah saat Idulfitri,” ujar Abdullah Thalib, Sabtu (29/3/2025) dalam keterangan resminya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk membawa kantong daur ulang atau tas belanja sendiri saat berbelanja kebutuhan Lebaran, guna mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Sebaran Lokasi Salat Id di Kaltim
Sebanyak 75 titik Salat Id tersebar di berbagai kabupaten/kota di Kaltim. Di Samarinda, terdapat 13 lokasi, antara lain Lapangan Parkir Gelora Kadrie Oening Sempaja, Universitas Muhammadiyah Kaltim (UMKT) Jalan Juanda, Muhammadiyah Centre di Jalan Siradj Salman, Taman Budaya Jalan Kemakmuran, serta Masjid Al Manshur di Samarinda Seberang.
Di Kutai Kartanegara, disiapkan 17 titik, seperti Lapangan Terminal Pasar Tangga Arung, Halaman Kantor Bupati, SMK Muhammadiyah Loa Kulu, Masjid Al-Furqon Jonggon A, serta MI Muhammadiyah Samboja.
Di Kutai Barat, tiga titik salat ditetapkan di Masjid Al-Mujahadah, Masjid Al-Muslimun, dan Masjid Al-Amin Damai.
Di Paser, terdapat enam lokasi, seperti Masjid Syuhada, Lapangan Futsal Perum Tapis, Masjid Al-Furqon Kuaro, dan SMK Muhammadiyah Long Ikis.
Sementara di Penajam Paser Utara tersedia 10 titik, di Balikpapan 10 titik, di Bontang lima titik, di Kutai Timur delapan titik, serta di Berau tiga titik, yakni Halaman Masjid Annur, Universitas Muhammadiyah Berau, dan Panti Asuhan Al-Ma’un Gunung Tabur.
Muhammadiyah Kaltim berharap konsep Lebaran Hijau ini bisa menjadi budaya positif bagi umat Islam dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama perayaan Idul Fitri. “Mari kita rayakan kemenangan dengan tetap peduli terhadap bumi,” pungkas Abdullah Thalib. (*)
Discussion about this post