pranala.co – Red Velvet akhirnya kembali membawa kemeriahan ala karnaval mereka melalui ‘The ReVe Festival 2022 – Feel My Rhythm’. Pada 2019 lalu, unit K-pop ini sukses dengan konsep ‘festival’ mereka melalui single “Zimzalabim”, “Umpah Umpah”, dan “Psycho”.
Menyuguhkan kemeriahan karnaval musim panas yang semarak dengan sederet upbeat rhapsody yang membuat kita bergoyang. Kali ini Red Velvet kembali dengan konsep pertunjukan dalam rangka merayakan seni. Mulai dari konsep visual ala pertunjukan teater, lukisan klasik, tarian ballet, dan konser simponi yang mewah dan megah.
“Feel My Rhythm” dibuka dengan sampel komposisi klasik Bach yang sudah tidak asing lagi bagi orang awam sekalipun. Disambut dengan senandung merdu dari Wendy dan Seulgi. Lagu ini memiliki tempo dan beat yang serupa dengan hits mereka dari ReVe Festival sebelumnya, “Psycho”. Menyuguhkan chorus dengan melodi padat lirik yang menonjolkan harmoni vokal semua member.
Serupa namun berbeda, jika “Psycho” merupakan lagu bernuansa gelap tentang cinta yang posesif, “Feel My Rhythm” adalah versi lain yang lebih anggun dan manis, menyambut kita untuk menikmati ‘The ReVe Festival 2022’.
Menyebutkan ‘Rhythm’ dalam judulnya, telah menimbulkan asumsi yang tidak sesuai dengan ekspektasi penikmat kpop. Kata ‘rhythm’ sangat identik dengan lagu upbeat dengan tempo cepat, diiringi perkusi dan brass instrument sebagai lagu yang didesain untuk tarian ikonik.
“Feel My Rhythm” bukan single dengan tarian sebagai kekuatan utamanya. Secara keseluruhan benar-benar memanjakan pendengarnya dengan hook yang harmonis sekaligus catchy. Bagai oase yang menangkan di tengah-tengah trend rilisan kpop terkini yang keras dengan komposisi overwhelming.
Satu isu yang disayangkan dari “Feel My Rhythm” adalah sampel komposisi Bach yang terlalu mendominasi hingga bagian hook. Lagu ini menggunakan sampel komposisi string instrument bertajuk “Air on G String”.
Bukan hal asing lagi menggunakan sampel dari komposisi klasik dalam hits modern. Keputusan yang kurang bijak adalah menggunakan sampel komposisi tersebut yang terdengar jelas pada bagian chorus, bagian krusial dalam sebuah lagu pop.
Padahal komposisi melodi original lagu ini sudah sangat indah. Namun terdengar seperti ditumpuk dengan komposisi Bach dengan intensitas volume yang nyaris sama. Hasil akhirnya terdengar seperti versi mashup dari Red Velvet dengan Bach.
Melalui press resminya, pihak manajemen menyebutkan bahwa “Feel My Rhythm” sengaja menggunakan sample komposisi Bach dalam rangka memperingati hari lahir komposer asal Jerman tersebut yang jatuh pada 31 Maret.
Lepas dari isu-isu minor, Red Velvet patut diapresiasi sebagai girlband senior yang masih mempertahankan cita rasa musik originalnya hingga rilisan terbaru kali ini. Mereka salah satu unit kpop dengan konsep quirky dan artistik yang hidup di dunianya sendiri.
Selalu kembali dengan konsep original dan tidak mengikuti trend pasar pada periode tertentu. ‘The ReVe Festival 2022 – Feel My Rhythm’ telah rilis pada 21 Maret lalu dengan 5 track lainnya dalam mini album yang sudah bisa kita nikmati.
(by/cultura)
Discussion about this post