PRANALA.CO, Bontang – Pupuk Kaltim kembali menggelar seminar virtual bertema “Peran Nutrisi dan Olahraga untuk Melawan Covid-19”, Selasa (10/11). Seminar ini sebagai upaya mendorong karyawan menjaga kesehatan dan imunitas tubuh untuk menangkal potensi Covid-19.
Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari karyawan dan keluarga, menghadirkan 2 narasumber, dokter spesialis gizi klinik Christin SS Lumban Tobing dan spesialis kesehatan olahraga dr. Sophia Hage.
SVP SDM Pupuk Kaltim Endang Murtiningsih, berujar kegiatan ini merupakan upaya lanjutan Pupuk Kaltim meningkatkan kesadaran karyawan dan keluarga akan pentingnya menjaga kesehatan di tengah Covid-19. Terutama terkait pemenuhan nutrisi makanan serta olahraga yang teratur dan sesuai.
Menurut Endang, karyawan merupakan aset penting bagi perusahaan. Sehingga perlindungan maupun pelayanan kesehatan difasilitasi dengan baik oleh Pupuk Kaltim secara kontinyu. Peningkatan pelayanan kesehatan selama pandemi Covid-19 pun menjadi fokus kebijakan Pupuk Kaltim. Seiring berubahnya kebiasaan dan pola aktivitas masyarakat, yang diimplementasikan melalui pelayanan langsung maupun edukasi secara rutin digelar. Guna meningkatkan pemahaman karyawan dan keluarga untuk penerapan pola hidup yang lebih baik.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mendukung kesehatan secara maksimal bagi karyawan dan keluarga, melalui pemberian pelayanan kesehatan secara preventif untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari,” kata Endang.
Berdasarkan data medical check up Pupuk Kaltim tahun 2020, ada beberapa sindrom metabolik pada karyawan yang berpotensi comorbid terhadap Covid-19. Di antaranya hipertensi, hiperglikemia, obesitas, trigliserida tinggi, hingga HDL rendah yang dapat meningkatkan risiko diabetes serta penyakit jantung dan pembuluh darah. Konsumsi makanan dengan nutrisi cukup sangat penting diperhatikan, untuk meningkatkan kekebalan dan metabolisme tubuh.
Begitu pula olahraga. Harus dilakukan dengan bijak dan tidak berlebihan, sehingga keteraturan dari dua faktor tersebut diharap mampu meningkatkan sistem imunitas karyawan Pupuk Kaltim dan keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
“Melalui seminar ini, kita bisa memahami dengan baik seperti apa nutrisi dan olahraga yang seimbang, agar bisa diikuti dan diterapkan karyawan bersama keluarga, sehingga potensi Covid-19 maupun penyakit lainnya bisa terus ditekan,” tambah Endang.
Pada paparannya, dr. Christin SS Lumban Tobing yang mengupas peran nutrisi di era Covid-19, mengungkapkan makanan bergizi dengan nutrisi seimbang penting diperhatikan, disamping implementasi protokol kesehatan dengan penerapan kebiasaan baru. Sebab sistem kekebalan tubuh merupakan salah satu cara menekan potensi penularan Covid-19 dan harus dijaga dengan makanan dan nutrisi yang simbang.
Sesuai rekomendasi WHO, masyarakat dianjurkan mengonsumsi makanan dan minuman yang cukup dan bergizi seimbang (well balance diet) dan harus mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan, termasuk zat gizi seperti vitamin C dan D, karena bersifat antioksidan tinggi untuk mengatasi radikal bebas yang masuk dalam tubuh.
“Kita harus mengonsumsi berbagai jenis makanan bergizi dengan porsi tepat untuk kebutuhan nutrisi tubuh, sebab tidak ada makanan yang superfood hanya dengan satu jenis saja untuk memenuhi nutrisi harian,” papar dr. Christin.
Sementara dr. Sophia Hage, menekankan jika aktivitas fisik wajib dibarengi olahraga, karena dua hal tersebut tidak sama dengan hasil yang juga berbeda. Hal ini melihat anggapan sebagian masyarakat yang menyebut aktivitas fisik cukup untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh, sehingga kadang abai dengan olahraga teratur.
“Olahraga merupakan bagian dari terapi dan pengobatan yang tidak kalah penting dari obat-obatan yang dikonsumsi. Contohnya lari, bersepeda, hingga senam, dengan jumlah dan dosis tertentu, mampu menurunkan potensi penyakit dalam tubuh,” terang dr. Sophia.
Faktor lain yang juga penting dihindari adalah perilaku tidak aktif (sedentary behavior) dalam aktivitas harian, karena jumlah energi yang dikeluarkan sangat kecil dan bisa merugikan. Salah satunya duduk terlalu lama yang membuat otot besar tubuh tidak digunakan, sehingga berpotensi meningkatkan risiko penurunan absorsi gula dan lemak, hingga kadar gula darah dan kolesterol yang sangat tinggi.
“Olahraga teratur penting bagi kesehatan, karena dilakukan terencana dan terstruktur untuk mempertahankan kebugaran tubuh. Berbeda dengan aktivitas fisik yang hanya dilakukan oleh otot dari semua gerakan tubuh,” pungkas dr. Sophia hage.
[*/nav|ADS]
Discussion about this post