Program Gratispol Kaltim Mulai Jalan Juli 2025, Dana Langsung Masuk Rekening Mahasiswa

Suriadi Said
14 Mei 2025 01:12
3 menit membaca

SAMARINDA, Pranala.co – Pemprov Kaltim mengumumkan kebijakan baru dalam pencairan dana beasiswa Gratis Pendidikan dan Beasiswa (Gratispol), guna memastikan dana tersebut digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menjelaskan bahwa sistem pencairan beasiswa kali ini akan melibatkan perbankan, dengan dana yang langsung ditransfer ke rekening mahasiswa.

Namun, ada pembatasan ketat: dana beasiswa hanya dapat digunakan untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau SPP dan tidak bisa ditarik tunai atau digunakan untuk transaksi lainnya.

“Dana ini hanya bisa digunakan untuk membayar SPP atau UKT. Mahasiswa tidak bisa menariknya secara tunai karena otomatis terpotong untuk pembayaran kuliah,” ujar Seno Aji belum lama ini.

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa alokasi bantuan pendidikan tepat sasaran dan mendukung tujuan utama Pemprov Kaltim, yaitu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di provinsi tersebut.

Seno Aji mengungkapkan bahwa program beasiswa Gratispol ini akan menjangkau sekitar 63 universitas di Kaltim. Pencairan dana dijadwalkan bertepatan dengan penerimaan mahasiswa baru pada Juni atau Juli 2025.

Terkait isu yang beredar mengenai pemberian beasiswa hanya untuk universitas dengan akreditasi A, Seno Aji menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

“Itu hoaks. Program ini berlaku untuk semua akreditasi, bukan hanya yang unggulan,” tegasnya.

Program Gratispol merupakan bagian dari upaya Pemerintahan Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji untuk memperkuat akses pendidikan bagi warga Kaltim.

Selain beasiswa untuk mahasiswa, Pemprov Kaltim juga menyiapkan program pendidikan gratis dari jenjang SMA hingga S3, yang akan diterapkan pada penerimaan siswa dan mahasiswa baru pada Juli 2025.

Penting untuk diketahui, mahasiswa yang ingin memperoleh beasiswa Gratispol ini harus memiliki KTP Kaltim dan telah berdomisili di provinsi ini minimal selama tiga tahun.

Kebijakan ini dirancang untuk memastikan bahwa hanya warga asli Kaltim yang dapat menikmati fasilitas pendidikan gratis ini dan mencegah mahasiswa luar daerah yang memanfaatkan program ini.

Selain itu, siswa di jenjang SMA/SMK negeri dan swasta serta madrasah juga akan mendapatkan fasilitas seragam sekolah gratis sebagai bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan.

Dengan adanya program ini, Pemprov Kaltim berharap dapat mengurangi beban biaya pendidikan bagi masyarakat, serta memberikan peluang yang lebih besar bagi anak-anak Kaltim untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi tanpa hambatan biaya.

Warga Kaltim menyambut baik kebijakan ini. Seorang mahasiswa di Samarinda, Adi Prasetyo, mengatakan bahwa program ini memberikan harapan besar bagi keluarganya yang selama ini kesulitan membayar UKT.

“Ini sangat membantu kami, terutama bagi keluarga yang pendapatannya terbatas. Dengan adanya beasiswa ini, kami bisa fokus belajar tanpa memikirkan biaya kuliah,” ujarnya.

Pemprov Kaltim berkomitmen untuk terus mengawal dan memastikan agar program ini dapat berjalan sesuai harapan dan tepat sasaran, demi mewujudkan Kaltim yang lebih maju dengan SDM yang berkualitas. [AM/DIAS]

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *