BONTANG, Pranala.co — Jumat (9/5/2025) pagi itu, laut terlihat tenang. Tapi di balik permukaan yang damai, terjadi kejar-kejaran dramatis antara unsur TNI AL dan sebuah kapal ikan asing berbendera Malaysia.
KRI Bontang-907, di bawah komando Letkol Laut (P) Lexy Effraim Dumais, sedang berpatroli rutin di bawah kendali operasi Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada I. Patroli yang biasanya berjalan tanpa insiden tiba-tiba berubah jadi operasi penindakan.
Radar kapal mendeteksi aktivitas mencurigakan di sekitar 6 mil laut di selatan garis Landas Kontinen Indonesia-Malaysia. Sebuah kapal bernomor lambung SLFA 4498 tampak sibuk menjaring ikan—dan yang lebih mencurigakan, lokasinya sudah masuk ke wilayah perairan Indonesia.
Tanpa buang waktu, KRI Bontang-907 mendekat. Namun kapal tersebut memilih kabur. Mesin dinyalakan, arah berputar cepat. Kejaran pun dimulai.
Letkol Lexy memerintahkan tembakan peringatan. Dentum senjata memecah udara. Peringatan itu cukup untuk membuat kapal asing menghentikan pelariannya. Tim VBSS (Visit Board Search and Seizure) bersama personel Satkopaska Koarmada I segera merapat dan melakukan pemeriksaan.
Hasilnya mengejutkan. Kapal berbendera Malaysia itu tidak hanya melanggar batas laut, tapi juga kedapatan sedang melakukan aktivitas penangkapan ikan ilegal di perairan Indonesia. Lima anak buah kapal (ABK) yang semuanya berasal dari Myanmar langsung diamankan.
Tak ada perlawanan, tapi pelanggaran sudah cukup berat.
“Kapal dan seluruh awaknya dibawa ke Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut,” demikian keterangan resmi TNI AL, Selasa (13/5/2025).
Penangkapan ini menjadi bukti bahwa TNI AL tidak main-main dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia. Operasi ini juga mencerminkan tingginya komitmen negara dalam memberantas praktik illegal fishing yang merugikan nelayan lokal dan merusak ekosistem laut nasional.
“Ini bukan sekadar soal hukum, tapi soal menjaga martabat negara di lautnya sendiri,” ujarnya. [RIL]
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
1 bulan lalu
[…] Dinas Perikanan Pangkep, Amril, dalam paparannya menegaskan bahwa praktik illegal fishing tidak bisa dianggap […]
1 bulan lalu
[…] berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan agar masyarakat Bontang dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” ujar […]