Inilah Kab/Kota di Kaltim yang Paling Taat dalam Pembayaran Angsuran Kredit

Suriadi Said
14 Mei 2025 00:00
3 menit membaca

SAMARINDA, Pranala.co – Kinerja penyaluran kredit di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan tren positif pada kuartal IV/2024. Di balik angka-angka yang menggembirakan ini, sektor pertanian menjadi motor penggerak utama.

Angka penyaluran kredit sektor pertanian tercatat tumbuh 2,81% year-on-year (yoy) pada periode tersebut, sebuah lonjakan signifikan mengingat sebelumnya sempat mengalami kontraksi sebesar minus 3,08% pada kuartal sebelumnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, mengungkapkan bahwa penguatan penyaluran kredit ini sejalan dengan pemulihan sektor pertanian yang dipicu oleh puncak masa panen kelapa sawit.

“Sektor pertanian mencatatkan pertumbuhan yang positif, berkat puncak panen kelapa sawit yang menghasilkan dampak signifikan pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim,” ujar Budi dalam keterangan resmi, Selasa [13/5/2025].

Namun, tidak semua sektor mengalami hal yang sama. Penyaluran kredit di sektor pertambangan dan industri pengolahan masih mencatatkan kontraksi. Sektor pertambangan, misalnya, terkontraksi sebesar -9,36% (yoy), sementara sektor industri pengolahan lebih baik namun masih mengalami penurunan 8,82% (yoy).

Meski begitu, Budi menambahkan, kontraksi di sektor industri pengolahan sudah membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatatkan penurunan jauh lebih tajam, yakni minus 24,48% (yoy).

Meski sektor-sektor tertentu mengalami penurunan, Bank Indonesia mencatat bahwa risiko kredit di Kaltim tetap terjaga dengan baik. Tingkat Non Performing Loan (NPL) di berbagai sektor utama masih berada di bawah ambang batas yang disarankan, yakni 5%.

Sektor pertanian tercatat memiliki NPL yang sangat rendah, hanya 0,10%. Sektor pertambangan dan industri pengolahan juga mencatatkan NPL masing-masing sebesar 0,42% dan 0,14%. Sektor konstruksi yang kerap jadi perhatian pun tercatat memiliki NPL sebesar 2,89%, masih di bawah batas risiko.

Pola Penyaluran Kredit Berbeda di Setiap Wilayah

Dari sisi spasial, penyaluran kredit di Kaltim menunjukkan variasi yang signifikan. Beberapa kabupaten, seperti Kutai Timur, Berau, dan Penajam Paser Utara, mencatatkan pertumbuhan kredit yang tinggi.

Kabupaten Kutai Timur, misalnya, mencatatkan lonjakan kredit sebesar 33,02% (yoy), disusul oleh Kabupaten Berau yang tumbuh 13,07% (yoy), serta Kabupaten Penajam Paser Utara yang tercatat naik 12,52% (yoy).

Namun, ada pula kabupaten-kabupaten yang mengalami penurunan dalam penyaluran kredit. Kota Samarinda dan Kabupaten Paser mencatatkan pertumbuhan yang lebih lambat, sementara Kota Balikpapan menunjukkan perbaikan setelah sebelumnya terkontraksi.

Budi juga mencatat bahwa beberapa daerah seperti Mahakam Ulu, Berau, dan Kutai Barat memiliki NPL yang sangat rendah, masing-masing hanya 0,01%, 0,22%, dan 0,31%. Bahkan di Kabupaten Kutai Kartanegara, NPL menunjukkan perbaikan dibandingkan kuartal sebelumnya.

Meskipun penyaluran kredit positif menyebar di berbagai wilayah, Budi menyoroti bahwa sebagian besar penyaluran kredit masih terkonsentrasi di dua kota besar: Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.

Kedua kota ini menyumbang hampir 45% dari total penyaluran kredit di Kaltim. Sementara itu, Kabupaten Penajam Paser Utara, meskipun mengalami pertumbuhan yang signifikan, masih menempati posisi terendah dengan hanya menyumbang 0,94% dari total kredit. [ID]

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *