PRANALA.CO, Bontang – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bontang menggelar rapat monitoring dan evaluasi (monev) bersama sejumlah pihak terkait, Senin (9/12/2024).
Acara ini melibatkan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB), serta organisasi perempuan seperti Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW).
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama. Yakni; Evi Sulastri Tanjung dan Fahrudin Nor. Keduanya bergantian menyoroti peran krusial perempuan dalam mendukung ketahanan pangan dan gizi keluarga.
Evi Sulastri menegaskan bahwa perempuan memiliki peran kunci dalam memastikan pemenuhan gizi keluarga. “Perempuan adalah motor utama dalam membangun kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan pemilihan pangan bergizi. Dengan memberdayakan perempuan, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tantangan ketimpangan akses pangan, terutama di kalangan keluarga kurang mampu. Dia berujar, perempuan acap kali menjadi pihak paling terdampak ketidakstabilan pangan. Sebab itu, program-program peningkatan gizi harus dirancang dengan melibatkan perempuan sebagai aktor utama.
Di kesempatan sama, Fahrudin Nor menyampaikan pentingnya memperluas edukasi tentang ketahanan pangan ke berbagai kelompok masyarakat. Termasuk ibu rumah tangga dan generasi muda.
“Selama ini, program ketahanan pangan lebih sering diarahkan pada anak-anak sekolah. Namun ke depan, edukasi juga perlu menyasar ibu rumah tangga sebagai pengelola utama kebutuhan pangan keluarga. Mereka memiliki peran strategis dalam memastikan setiap anggota keluarga mendapat asupan gizi yang cukup,” jelas dia dalam rilisnya.
Fahrudin menambahkan bahwa GOW Kota Bontang telah berencana untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam melaksanakan program edukasi di kawasan perumahan, termasuk pencegahan stunting dan pengentasan kenakalan remaja.
Rapat Monev Pangan dan Gizi ini menjadi momentum penting untuk membangun sinergi antara pemerintah, organisasi perempuan, dan masyarakat. Kedua narasumber berharap agar program-program terkait ketahanan pangan dapat terus diselaraskan dan diperluas demi meningkatkan kesejahteraan warga Kota Bontang.
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap perempuan semakin diberdayakan dalam setiap langkah menuju ketahanan pangan. Dengan perempuan yang kuat, kita bisa menciptakan keluarga yang sehat, masyarakat yang peduli, dan kota yang sejahtera,” ujar Evi menutup diskusi. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post